InfoMigas.id, Jakarta– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa pihak sedang menyiapakan program uji coba penggunaan biodiesel B40 .Direncanakan, pelaksanaan akan mulai direalisasikan para 1 Januari 2025 mendatang.
Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Edi Wibowo menyebutkan program uji coba B40 diharapkan kelar pada November atau Desember 2024.
Biodiesel – ilustrasi – photo by kumparan/getty
“Saat ini uji coba masih dilakukan, sesuai rencana selesai di November atau Desember 2024. Untuk kesiapan implementasi masih terus evaluasi,” ujar Edi seperti dikutip Bloomberg Technoz, Kamis (24/10/2024).
Menurut Edi, B40 rencananya akan mulai wujudkan mulai 1 Januari 2025 nanti.
Untuk melaksanakan rencana tersebut, pihaknya masih menunggu persetujuan dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan komite pengarah.
Dipihak lain, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), menyebutkan penggunaan biodiesel akan berdampak pada berkurangnya jumlah ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).
Sebagai catatan, jumlah ketersediaan ekspor CPO saat setelah adanya program B35 berada pada angka 30,61 juta ton.
Menurut Eddy, Berbarengan dengan pengembangan B40 dan B50 penyediaan volume ekspor CPO Indonesia semakin menurun dari masing-masing menjadi 28,27 juta ton dan 24,77 juta ton.
“Ini apabila produksi stagnan seperti sekarang maka akan terjadi penurunan ekspor,” sebut Eddy
Skenario Dampak Penerapan B40 dan B50.
(B35)
Produksi: 54,84 juta ton
Konsumsi: 24,23 juta ton, terdiri dari pangan 10,3 juta ton, oleokimia 2,27 juta ton, dan biodiesel 11,66 juta ton
Penyediaan ekspor 30,61 juta ton.
B40
Produksi: 54,84 juta ton
Konsumsi: 26,57 juta ton, terdiri dari pangan 10,3 juta ton, oleokimia 2,27 juta ton, dan biodiesel 14 juta ton
Penyediaan ekspor 28,27 juta ton.
B50
Produksi: 54,84 juta ton
Konsumsi: 30,07 juta ton, terdiri dari pangan 10,3 juta ton, oleokimia 2,27 juta ton, dan biodiesel 17,5 juta ton
Penyediaan ekspor 24,77 juta ton [*]
*Bloombergtechnoz.com-kumparan.com