InfoMigas.id,Jakarta– Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto membeberkan tentang adanya potensi sumber LPG yang belum dikembangkan. Seandainya potensi digarap, maka dapat menambah mengurangi impor karena akan dapat memproduksi LPG 1 juta ton pertahun.
Menurut Dwi, pihaknya sudah mengidentifikasi dimana saja lokasi yang memiliki potensi LPG . “Ini sudah ada, sehingga kira-kira potensinya satu tahun kira-kira bisa nambah berapa,” kata Dwi seperti dikutip detik Dotcom, Selasa (29/10/2024).

Merujuk kepada data hasil indentifikasi, maka kisaran 1 juta ton tambahan produksi LPG setahun.” Kalau ini bisa dikembangkan semua,” sebutnya.
Dwi menyatakan, harga beli LPG yang relatif rendah menjadi salah satu alasan mengapa potensi tersebut LPG belum digarap.
“Sehingga orang mau investasi di sini menjadi tidak ekonomis. Nah, ini sekarang sudah, oleh mereka, oleh Pak Menteri sudah diminta agar ada perbaikan,” sebutnya.
Kendati potensi tersebut tergarap, namun potensi LPG itu belum mampu menutup impor LPG. Seperti diberitakan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya mengatakan bahwa konsumsi LPG setiap tahunya sebesar 8 juta ton. Sedangkan, jumlah produksi LPG dalam negeri sekitar 1,7 juta ton, sehingga memerlukan impor LPG sekitar antara 6-7 juta ton per tahun.
Untuk mengurangi jumlah impor tersebut , salah satu solusinya ialah menerapkan penggunaan gas pipa.
“(Produksi) 2 juta, nanti akan 1 juta.Program pemerintah yang lain adalah yang mengganti ini dengan CNG,dengan gas pipa. Oleh karena itu nanti akan didorong untuk siapa yang invest membangun jaringan gas pipa ini. Jadi kalau, dan tentu saja kita harapkan setiap kali pengembang,itu bukan hanya pipa air yang dibangun di situ,harusnya gas juga dibangun,” terangnya. [*]