InfoMigas.id, Jakarta — Produksi minyak dan gas bumi Indonesia semakin menurun, sehingga setoran penerimaan negara bukan pajak atau PNBP ikut merosot, khususnya di sektor PNBP SDA Migas.
Hingga Oktober 2024, pendapatan PNBP hanya senilai Rp 477,5 triliun, atau lebih rendah 3,4% dari realisasi Januari-Oktober 2023 yang senilai Rp 494,4 triliun.

“Pencapaiannya sudah Rp 477,5 triliun atau 97,1% achievementnya. memang ada kontraksi ya, karena tadi ada deviasi lifting,” sebut Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu dalam konferensi pers di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (11/11/2024).
Untuk PNBP SDA Migas realisasinya senilai Rp 93,9 triliun atau turun 4% dari realisasi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 97,8 triliun. Kementerian Keuangan menyebutkan turunnya lifting migas karena tertundanya onstream, menyebabkan penyusutan produksi migas yang tinggi, seiring semakin menuanya fasilitas produksi migas utama.
Berdasarkan catatan SKK Migas, lifting minyak per Semester I-2024 hanya sebesar 576 ribu barel per hari, lebih rendah dari target dalam APBN 2024 sebesar 635 ribu barel per hari.
Sedangakan lifting gas pada Semester I/2024 hanya 5.301 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Jumlah ini pun lebih rendah berdasarkan target yang ditetapkan dalam APBN 2024 yang sebesar 5.785 MMSCFD. [*]