INFOMIGAS.ID | Jakarta– Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyebutkan saat ini sedang berlangsung pemuthakhiran data orang yang berhak menerima subsidi BBM.
Pembaharuan data dilakukan sebagai upaya untuk mendukung program subsidi BBM tepat sasaran penerima subsidi dari pemerintah.
“Kami melakukan pembaruan data supaya bisa benar-benar mencerminkan dan menggambarkan kondisi penerima subsidi atau penerima manfaat yang sebaik-baiknya,” kata Simon seperti dikutip oleh media Tempo dotco .
Hal tersebut dikatakan oleh Simon dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2024.
Menurut Simon, PT Pertamina menjadi bagian dari tim satuan tugas (satgas) yang bertanggung jawab dalam menyiapkan semua opsi dan aturan untuk program subsidi BBM yang tepat sasaran. Sementara pimpinan dari tim ini adalah oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sebagai bagian tim, kata Simon, Pertamina diharuskan memberikan sejumlah data-data, termasuk data penerima subsidi energi. Data-data tersebut dihimpun dari Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) ditugaskan menjadi leading sector dalam penghimpunan data dimaksud.
Saat ini, Pertamina adalah pihak yang berkomunikasi dan pemutakhiran data. Simon mengatakan pihaknya masih menunggu arahan terbaru dari pemerintah.
Nantinya, Keputusan yang diambil, akan melalui proses diskusi lintaskementerian, kata Simon.
Salah seorang anggota komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka menolak rencana pembatasan subsidi BBM bagi ojek online atau ojol. Pasalnya, kebijakan ini dia nilai akan semakin memberatkan warga yang bekerja sebagai disektor jasa tersebut. [*]