INFOMIGAS.ID | Jakarta — Penyaluran gas subsidi tabung 3 kilogram telah melampaui Kouta Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) tahun 2024.
Hal ini dibenarkan pihak Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Pihak Menkeu mengaku masih tetap mengamati perkembangan ini dengan tetap memantau ruang fiskal.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan subsidi energi yaitu LPG 3 Kg, BBM dan listrik sangat fleksibel.

Menurutnya sampai saat ini masih ada ruang untuk bermain dalam pagu anggaran tersebut.
“Untuk LPG 3 kg subsidi, Pertamina mengatakan kuotanya sudah terlampaui. Memang kita lihat di sini volumenya sudah di atas 1,9% di atas pagu atau kuotanya ini,” sebut Isa seperti dikutip detik.com, baru baru ini.
” Pagu untuk subsidi kita cukup fleksibel antara LPG, BBM, dan listrik. Kita melihat sejauh ini masih ada ruang untuk kita bermain dalam pagu itu,” tambahnya.
Kendati demikian, Isa memastikan kemenkeu tetap masih memantau perkembangan yang terjadi, konon lagi kondisi pada akhir tahun yang biasanya realisasi penyaluran subsidi energi akan meningkat.
” Biasanya diakhir Desember ini banyak konsumsi karena natal dan tahun baru. Jadi ini akan terus kita pantau mudah-mudahan PLN, Pertamina, terus bisa mengendalikan penggunaan energi, termasuk LPG,” terang Isa.
Sampai dengan 30 November 2024, pemerintah sudah menggelontorkan uang untuk subsidi energi sebesar Rp 157,2 triliun rupiah, untuk PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).
Perinciannya, untuk subsidi BBM sebanyak 15,10 juta kiloliter (KL), subsidi LPG 3 kg sebanyak 6,85 juta kg, dan 41,5 juta untuk pelanggan listrik bersubsidi. [*]