INFOMIGAS.ID | Jakarta — Dua BUMN sektor energi mencatat diri sebagai perusahaan dengan laba tertinggi. BUMN monopoli bidang minyak dan gas, yaitu PT Pertamina (Persero) mendapatkan penghasilan sebanyak Rp.1.131 trilyun atau US$75.788 juta (US$75,7 miliar)
Selanjutnya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sukses mencatat laba sebesar Rp.519,98 trilyun atau US$32.013 juta.
Tiga bank plat merah juga masuk sebagai BUMN yang masuk dalam 10 besar perusahaan penghasil laba terbanyak. Selebihnya adalah perusahaan pupuk, mineral, semen dan telekomunikasi serta perusahaan bidang transportasi.
Majalah bisnis global Fortune, telah mencatat penghasilan sejumlah perusahaan di Asia Tenggara.
Mereka memasukkan ratusan perusahaan BUMN dan swasta dalam perangkingan sebagai perusahaan peraih laba terbanyak. Hasil perangkingan dirilis dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 edisi 2024.
Dalam menyusun daftar perangkingan , Fortune Southeast Asia 500 edisi 2024, majalah Fortune mempertimbangkan total revenue atau pendapatan secara keseluruhan, termasuk di dalamnya laba yang berasal dari gabungan seluruh anak perusahaan.
Majalah Fortune mempertimbangkan pendapatan atau total revenue dari gabungan semua anak perusahaan tersebut.
Pendapatan laba ini dilihat dari hasil kinerja perusahaan sepanjang tahun 2023, dan hasilnya baru dirilis pada tahun 2024.
http://Pensiunan Polisi Jadi Komut, Ini Susunan Direksi dan Komisaris Pertamina Terbaru
Berikut ini adalah 10 Perusahaan di Indonesia yang memperoleh laba terbesar sepanjang tahun 2023.(Kurs US$1=16.264 )
1.PT Pertamina: Rp.1.231 trilyun atau US$75.788.
2. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN): Rp.519,98 trilyun, atau sekitar US$32.013.
3. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI): Rp242,28 trilyun atau sekitar US$14.917 juta.
4. PT Bank Mandiri: Rp187,03 triliun atau sekitar US$11.515 juta.
5. PT Telkom Indonesia: 159,19 trilyun atau sekitar US$9.801 juta .
6. MIND ID: Rp.115,12 trilyun atau sekitar US$7.088 juta.
7. PT Bank Negara Indonesia (BNI): Rp.88,48 trilyun atau sekitar US$5.448 juta.
8. PT Pupuk Indonesia: Rp.84,51 trilyun atau sekitar US$5.203 juta.
9. PT Garuda Indonesia: Rp.47,7 trilyun atau sekitar US$2.937 juta.
10. PT Semen Indonesia: Rp.41,14 atau sekitar US$2.539 juta [*]