INFOMIGAS.ID | Lhokseumawe—Sebuah “ waduk jadi jadian” muncul di desa Seunubok, kecamatan Blang Mangat, Pemko Lhokseumawe, Aceh. “ Tanggul” dari Waduk tersebut adalah jalan jalur lintasan gas yang digunakan oleh perusahaan migas milik negara.
Berdasarkan pengamatan infomigas.id, luas waduk itu sekitar dua hektar . Kondisi airnya coklat kehitaman. Air isi waduk terkumpul sedemikian banyak karena tingginya curah hujan. Waduk ini terbentuk dikaki lereng bukit, dan jalan peninggalan exxonmobil oil menjadi tanggul waduk. Sebelumnya, waduk ini merupakan lahan perkebunan milik warga setempat. Akibat terlalu lama terendam, berbagai tanaman mati. Sebuah rumah juga terancan ambruk.

Salah seorang warga setempat yang bernama Safari, mengatakan waduk tersebut mulai ada sejak sekitar lima bulan yang lalu. Pria yang berumur sekitar 44 tahun ini mengatakan waduk itu tercipta akibat tersumbatnya saluran pembuang . “ Saya sempat terkejut karena terperosok dalam lubang,” kata Safari kepada infomias.id, selasa, 14 Januari 2025.
Safari menemukan lubang tersebut tepat berada di atas saluran pembuang yang ditanam secara melintang pada ruas jalan yang dilalui pipa gas ini. “ Waktu itu saya sedangkan memotong rumput untuk ternak,” terang Safari. Safari dan sejumlah warga yang tinggal disekitar jalan memanfaatkan sebagian bahu jalan untuk menanam rumput untuk pakan ternak. “ Disini yang longsor” kata Safari sambil menunjuk sebuah titik disisi bagian barat badan jalan. Untuk menghindari terperosoknya pengguna jalan, Safari tanda dan menancapkan kayu untuk menandai lubang tersebut.
Safari menduga, telah terjadi kerusakan pada saluran pembuang sehingga terjadi longsor. Masih menurut dugaan Safari, longsor pada saluran pembuang ini menyebabkan tersumbatnya aliran air sehingga menciptakan waduk.
BACA JUGA Agar Selamat, Ini Yang Harus Dilakukan Warga Yang Dekat Dengan Jalur Pipa Gas Pertamina
“ Jenis Saluran drainase yang ditanam seperti besi . Seperti besi putih. Warnanya seperti calvanis,” kata Safari berusaha menjelaskan bentuk dan bahan material saluran pembuang tersebut. “ Ukuran cincin besar,” tambahnya. Pada ilustrasi diberikan oleh Safari, besarnya diameter saluran bisa dilewati oleh sebuah city car.
“ Sepertinya, saluran ini sudah lama sekali. Mungkin, saluran ini ditanam waktu pertama kali jalan ini dibuat, “ terang Safari menduga duga.
Jika dugaan Safari benar, maka usia saluran tersebut sudah berusia lebih dari 50 tahun karena jalan itu dibangun sekitar pertengahan tahun 70-han. [*]
Penulis : Nasier Husen