INFOMIGAS.ID | Lhokseumawe—Sekitar dua hektar kebun milik warga rusak dan satu unit rumah terancam ambruk akibat genangan air, di desa Seuneubok, kecamatan Blang Mangat, Pemko Lhokseumawe, Aceh. Genangan air tersebut menyerupai waduk penampung air dan berada di lahan perkebunan masyarakat setempat.
Beberapa jenis tanaman seperti pisang, pinang, kelapa dan tanaman muda juga mati karena pembusukan pada akarnya. Berbagai jenis tanaman lain, seperti pohon sawit juga terancam mati karena genangan air. Sebagian pohon sawit tidak dapat dipanen karena terendam .

Kebun yang teremdam itu adalah milik sekitar empat orang warga setempat. Yang paling luas adalah tanah kebun milik keluarga Nek Fatimah, berusia sekitar 70 tahun.
Satu unit rumah milik Darul Akbar, 34 tahun, juga terancam akan tergenang. Septic tank milik Darul Akbar sudah tidak dapat digunakan lagi karena sudah terendam air. Pondasi dan dinding rumah disisi kanan dan sisi belakang rumah juga ikut terendam air. “ Saya takut pondasinya ambruk,” kata Lisa, Rabu, 16 Januari 2025 kepada infomigas.id. “ Padahal rumah ini belum lagi enam bulan kami tempati”, tambah Lisa. Lisa adalah istri Darul Akbar dan menantu dari Nek Fatimah.
Selain itu, sejumlah tanaman seperti pisang dan tanaman sayur mayur serta satu kolam ikan milik Darul ikut rusak.
Diduga, genangan air tersebut terjadi akibat rusaknya saluran pembuangan air yang ditanam melintang pada jalan milik perusahaan energi. Salah seorang warga setempat yang bernama Safari, 44 tahun, memperkirakan telah terjadi kerusakan pada saluran dibawah jalan sehingga air tidak dapat lagi mengalir ke saluran drainase yang ada. “ Kedalaman saluran ini sekitar lima meter dalam tanah,” kata Safari.
BACA JUGA Jalan Jalur Pipa Gas Ciptakan Waduk, Belum Ada Pihak Yang Mengaku Bertanggung Jawab
Saluran pembuang itu berada di ruas jalan yang dibangun pada pertengahan tahun 70-an, oleh perusahaan energi Mobil Oil Indonesia. Awalnya, jalan tersebut digunakan sebagai penghubung antara kilang gas PT Arun LNG dengan lapangan gas Aron. Selain digunakan untuk transportasi, ruas jalan ini juga digunakan sebagai jalur pengiriman gas alam dari Ladang Gas Aron, ke Kilang Gas Aron.
Saat ini, jalan tersebut digunakan sebagai jalur pengiriman gas oleh dua perusahaan migas, yaitu PT Pema Global Energi (PGE) dan PT Pertamina Gas Ofshore North Sumatra (Pertamina gas Onsa). PGE menggunakan jalur pengiriman gas dari ladang Lhok sukon dan Aron ke PT Perta Arun Gas ( PAG), sedangkan Pertamina Gas Onsa menggunakan jalan ini sebagai jalur pengiriman gas dari Arun Perta Gas ke Sicanang, Belawan , Sumatra Utara. [*]
Penulis : Nasier Husen