INFOMIGAS.ID | Lhokseumawe– Bayangkan Anda sedang berada diatas tanggul dengan posisi menghadap ke arah timur. Disisi kira Anda, terdapat sebuah waduk yang berisi ribuan ton air, sementara disisi kanan Anda terdapat komplek gedung sekolah dasar.
Permukaan air waduk hampir sejajar tingginya dengan atap gedung sekolah. Jarak waduk dengan bangunan sekolah, hanya sekitar dua puluh meter. Dilihat dari tanggul, sekolah tersebut berada dibawah tanggul dengan kedalaman sekitar lima meter.
Tanggul pada ilustrasi diatas adalah jalan jalur gas Sumatra Jawa, sementara waduknya adalah air dilereng bukit lahan perkebunan , sedangkan sekolah yang dimaksud adalah SD 11.
Pemandangan itu terlihat di desa Seuneubok, kecamatan Blang Mangat Lhokseumawe, Aceh.
Genangan yang mirip dengan waduk itu terbentuk akibat tersumbatnya saluran buangan pada jalan yang dikelola oleh PT. Pema Global Energi (PGE), sebuah perusahaan energi yang ada di Aceh Utara.
Karena debit air lebih tinggi dari bangunan sekolah, maka genangan air menjadi ancaman untuk sekolah, murid, guru dan beberapa rumah yang dekat dengan sekolah.

Karena ancaman keselamatan itu, beberapa orang tua dari anak didik di SD 11 lebih nyaman bila anaknya tidak masuk sekolah. ” Air lebih tinggi dari sekolah. Kalo terjadi longsor bagaimana ? . Anak anak mulai takut masuk sekolah. Saya dan beberapa orang tua murid yang lain juga melarang anak saya masuk sekolah,” kata Yanti, salah seorang ibu dari murid di SD 11 tersebut dalam dialog dengan camat Blang Mangat, Sapriadi.
” Murid SD mulai banyak yang g tidak ke sekolah dan wali murid meminta sekolah di liburkan. Mereka resah jika tiba tiba saluran yang rusak itu jebol dan air mengalir deras ke bangunan,” Kata Sapriadi kepada Infomigas.id, Selasa, 21 Januari 2025.
BACA JUGA Genangan Air Di Jalan Jalur Pipa Gas, Humas PT PGE Salahkan Hujan
“Jika saluran yang rusak itu jebol, ada juga rumah warga yang akan berdampak langsung dihantam. Yang kami takutkan kerugian masyarakat nantinya lebih banyak lagi dan bahkan menjadi bencana yang akan menelan korban dari masyarakat dan anak sekolah,” tambah Sapriadi.
Sebelumnya, Humas PGE yang bernama Agussalim mengakui bahwa jalan jalur pipa gas tersebut menjadi tanggung PGE. Kata Agusalim, pihaknya akan segera mencari solusi atas genangan yang terjadi. [*]
* penulis : Nasier Husen