INFOMIGAS.ID| Jakarta– Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Nasri Djalal melakukan pertemuan dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy, guna memperkuat sinergi dalam mendukung program strategis nasional. Pertemuan ini khusus membahas tentang pengembangan Carbon Capture, Storage, and Utilization/ Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCS/CCUS) di Arun, Aceh, serta rencana kerja untuk percepatan ekosistem karbon kredit.
Pertemuan juga ikut dihadiri oleh Jajaran Bappenas, Kepala BPMA Nasri Djalil, Wakil Kepala BPMA Nizar Saputra, dan Deputi Perencanaan BPMA Edy Kurniawan.
Pertemuan ini membahas beberapa agenda kunci Perkenalan BPMA dan Program Kerja untuk Dukung Astra Cita Presiden, Persiapan CCS/CCUS Arun sebagai Proyek Percontohan, dan Penyusunan Rencana Aksi untuk Ekosistem Karbon Kredit.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menyambut positif inisiatif BPMA dan menegaskan pentingnya kolaborasi antarlembaga untuk mewujudkan proyek CCS/CCUS dan pengembangan karbon kredit sebagai bagian dari agenda pembangunan berkelanjutan.
“Saya ingin Aceh tidak hanya menjadi daerah Serambi Mekkah, melaikan menjadi mercusuar yang terus memancurkan secercah harapan untuk Indonesia Emas tahun 2045” harap Rachmat Pambudy.
BPMA dan Bappenas sepakat untuk berkolaborasi dalam mempersiapkan CCS/CCUS Arun sebagai salah satu proyek percontohan nasional. Proyek ini menjadi langkah strategis dalam mengurangi emisi karbon sekaligus memanfaatkan kembali infrastruktur migas yang ada di Aceh untuk mendukung ekonomi hijau.
Nasri Djalal, menilai dukungan Bappenas sangat penting dalam memastikan proyek CCS/CCUS Arun sehingga dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi ekonomi maupun lingkungan.”Kami berharap kerja sama ini dapat diperkuat dengan rencana aksi yang terukur,” ujar Nasri.
Untuk mempercepat terwujudnya ekosistem dari Carbon Credit, dibutuhkan satu pilot projek dan suatu aksi sebagai tindak lanjut dari sebuah rencana. “BPMA terus berkolaborasi dalam menyiapkan CCS/CCUS Arun sebagai salah satu Pilot projek untuk mempercepat implementasi investasi Aceh dan menyiapkan rencana aksi tindak lanjut untuk mewujudkan ekosistem dari Carbon Credit ” terang Nasri.
BACA JUGA: Kata Prabowo, Ladang Gas Aceh Menjadikan Indonesia Penghasil Gas Terbesar di Asia Tenggara
Pertemuan juga membahas rencana tindak lanjut dalam membangun ekosistem karbon kredit, termasuk mekanisme insentif, pengembangan pasar karbon, dan integrasi dengan kebijakan nasional terkait perubahan iklim.
Pertemuan yang berlangsung pada Kamis ( 23/5/2-025) sebagai langkah awal kedua institusi untuk memperdalam koordinasi dalam mewujudkan energi bersih dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.[*]