INFOMIGAS.ID | Jakarta — Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis Pertagas Agung Indri Pramantyo menyebutkan, LNG Hub Arun, PT Perta Arun Gas (PAG) memiliki sejumlah keunggulan, seperti lokasi di jalur pelayaran internasional dan berada diantara pasokan dan permintaan LNG. Menurutnya, hal ini menjadikan Arun sebagai lokasi ideal untuk bisnis bulking (peyimpanan dan transportasi).
“Ditambah lagi, posisi Arun sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menciptakan peluang bagi PAG sebagai LNG Asia Hub terbesar,” kata Agung beberapa waktu lalu, tulis CNBC Indonesia.
Diwaktu terpisah, Chairman Indonesia Gas Society (IGS) Aris Mulya Azof menyebutkan, Pertamina Gas berkeinginan untuk memanfaatkan aset dan terminal Arun dalam pengembangan bisnis, yaitu menjadikan Arun sebagai LNG & LPG Hub terminal.
Menurut Aris Mulya, bisnis gas memiliki prospeknya sangat baik dan akan menjadi energi transisi dan LNG akan menjadi dominan di domestik dan regional.

“Peran Arun Gas dengan lokasi yang sangat strategis akan memberikan competitive advantage. Berada di Zona Ekonomi ekslusif serta flexibility operasi juga merupakan nilai tambah Arun,” kata Aris.
Sepanjang 2023, perusahaan tercatat melakukan regasifikasi dari 16 kargo LNG, naik dari 15 kargo LNG pada 2022. Adapun regasifikasi untuk kelistrikan sebanyak 11 kargo LNG dan untuk pabrik pupuk 5 kargo LNG.
Bisnis regasifikasi LNG pada 2023 tercatat membukukan US$ 76,31 juta atau berkontribusi sebesar 66% dari pendapatan perusahaan. Jumlah ini meningkat dibandingkan 2021 yang tercatat sebesar US$ 49,67 juta.
Selain itu, perusahaan juga menjalankan bisnis LNG Hub, melalui penyimpanan LNG milik konsumen, termasuk jasa pembongkaran (unloading), dan pemuatan kembali (reloading). Basis kerja sama yang dibangun dengan pihak konsumen adalah kapasitas volume yang digunakan untuk penyimpanan LNG.
Selain mendukung ketahanan energi nasional, Perta Arun Gas juga gencar menggaet pasar internasional. Apalagi setelah ditunjuknya Perta Arun Gas sebagai pengusaha dan pengelola Kawasan Pusat Logistik Berikat (PLB) oleh Menteri Keuangan pada 7 September 2016, lalu disusul dengan diresmikannya operasional PLB pada 2 April 2019 yang ditandai dengan kedatangan kargo LNG pertama di Terminal Arun.
Pada Agustus 2022 Perta Arun Gas bahkan dinobatkan sebagai Terminal Reloading LNG Teraktif di dunia pada 2022 oleh IHS Markit.

Saat ini, PAG memasok LNG untuk pembangkit listrik PLN dan pabrik pupuk milik PT Pupuk Iskandar Muda. Perta Arun Gas juga menggaet beberapa perusahaan internasional sebagai mitra bisnis. Pada sektor LNG Hub, PAG , bermitra dengan Sumitomo Coporation, LNG Japan Corporation, PPT Energy Trading Singapore Pte Ltd, Kyushu Electric Power Co Inc, TotalEnergies Gas & Power Asia Private Limited, Concord Energy Pte Ltd, BP Singapore Pte Ltd, Jera Co Inc, Petronas North Ketapang Sdn Berhad, dan alin lain.
Bidang bisnis LNG Hub ini tercatat mengalami pertumbuhan. Pada 2023, bisnis LNG Hub PAG tercatat laba hingga US$ 23,11 juta. Jumlah ini melonjak hingga 472% dibandingkan capaian pada 2021 yang “hanya” berjumlah US$ 4,04 juta.
Dengan semakin berkembangnya bisnis LNG perusahaan, maka bukan hal mustahil bila PAG bisa mewujudkan Terminal Arun sebagai Pusat LNG Hub di Asia.[*]