INFOMIGAS.ID | Lhokseumawe – Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Malaka sukses melaksanakan kegiatan lifting kondensat pada 13–14 Juni 2025. Pengiriman kondesat ini dari terminal Blang Lancang,Lhokseumawe, Aceh yang dioperasikan oleh KKKS PT Pema Global Energi (PGE). Volume kondensat yang diangkut mencapai 72.637,91 barrel, menggunakan kapal MT Gamalama dengan tujuan Kilang TPPI Tuban, Jawa Timur.
Pengawas lifting BPMA, Rijaluddin, menyebutkan kondesat tersebut berasal dari dua Wilayah Kerja (WK) yang berada di Kabupaten Aceh Timur dan Kabupaten Aceh Utara. Dirincinkan, bahwa kargo ini terdiri dari 49.637,91 barrel kondensat dari Wilayah Kerja (WK) A dan 23.000 barrel dari WK B , yang merupakan bagian milik negara. Proses transfer dari tangki F-6101 ke kapal dilakukan selama 8 jam, mulai pukul 06.00 hingga 14.00 WIB pada 14 Juni 2025.
Kegiatan lifting ini memiliki nilai strategis, sebagaimana disampaikan Hafizullah, Kepala Divisi Operasi Produksi BPMA.
“Lifting ini merupakan lifting perdana kondensat bagian negara dari WK B pada 2025 dengan skema komersialisasi in kind. Sementara lifting dari WK A menggunakan skema Election Not to Take In Kind (ENTIK) yang juga mencakup bagian negara,” ujarnya.

Tak hanya berhasil melaksanakan lifting, BPMA juga mencatat pencapaian signifikan dalam target semester pertama tahun ini. Hafizullah menyebutkan bahwa realisasi lifting hingga Juni 2025 telah melampaui target WP&B (Work Plan & Budget):
- WK A: 179.580 barrel (124% dari target)
- WK B: 193.596 barrel (124% dari target)
- Total lifting kondensat (termasuk PPL): 373.276 barrel (124% dari target)
Deputi Operasi BPMA, Muhammad Mulyawan, menyebut bahwa pencapaian ini merupakan hasil sinergi kuat antar berbagai fungsi di internal BPMA.
“Stok kondensat di tangki F-6101 akan dimanfaatkan melalui skema Proforma Lifting (PPL) hingga akhir Juni untuk mendorong pencapaian lifting semester I,” jelasnya.
Atas capaian ini, apresiasi juga diberikan oleh kepala BPMA Nasri Djalal. “Ini adalah bukti kolaborasi yang solid. Kami optimis kontribusi Aceh dalam ketahanan energi nasional akan semakin meningkat,” tegasnya.
Dengan hasil ini, BPMA dan seluruh KKKS di Aceh menunjukkan komitmen untuk terus memaksimalkan produksi dan distribusi migas guna mendukung target ketahanan energi nasional di tahun 2025.[*]
*ril/kbc