INFOMIGAS.ID | Jakarta– Kepala Bidang Migas Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) propinsi Aceh, Dian Budi Dharma mengatakan pemerintah sangat serius menyiapkan proyek hilirisasi migas nasional.
Bahkan, pemerintah telah menerbitkan keppres nomor 1 tahun 2025, tentang pembentukan Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, yang bertugas mendorong percepatan hilirisasi industri dan ketahanan energi nasional.
Dalam Seminar Cendekiawan yang berlangsung di Banda Aceh, Sabtu, 21 Juni 2025, Dian mengatakan, Aceh telah ditetapkan menjadi pusat hilirisasi gas bumi dan getah pinus.
Menurut Dian, dalam kegiatan hilirisasi migas yang sedang berlangsung, Aceh telah mampu memasok 44% kebutuhan amonia nasional. Sedangkan untuk ekspor amonia ke Korea, Aceh menyumbang sebesar 35% dari ekspor nasional. “Sedangkan produksi metanol kita bisa menyumbangkan 33 persen dari produksi nasional. Ini harus kita jaga sasaran ini dan Aceh tetap sebagai hilirisasi gas bumi,” kata Dian.
Kegiatan hilirisasi migas di propinsi Aceh, dinilai sangat mungkin untuk berkembang karena saat terdapat 12 Wilayah Kerja (WK) atau blok migas aktif. Disebutkan, Tujuh WK masih dalam tahap eksplorasi dan lima WK sudah dalam tahap produksi, sedangkan tiga WK lain masih aktif berproduksi, yaitu Wk Blok A, Blok Blok B dan WK North Sumatera Offshore.[*]
*mnh