INFOMIGAS.ID | Batang– Puluhan kendaraan berbagai jenis milik warga di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengalami kerusakan serius setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Kalikuto. Insiden ini disebabkan oleh kesalahan prosedur bongkar muat solar yang tercampur ke dalam tangki penyimpanan Pertalite.
Pertamina, melalui Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, membenarkan bahwa kejadian tersebut terjadi di SPBU 43.512.19 Kalikuto, Gringsing, pada Rabu (23/7/2025).
“Pertamina Patra Niaga mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Perlu kami tegaskan bahwa ini bukan masalah kualitas produk, melainkan kesalahan prosedur bongkar muat BBM di SPBU. Investigasi awal menunjukkan solar dibongkar ke tangki Pertalite,” kata Taufiq dalam keterangan resmi yang dirilis detikJateng, Minggu (27/7/2025).
Pertamina memastikan bahwa SPBU Kalikuto telah diminta menindaklanjuti seluruh aduan konsumen dengan cepat dan menyeluruh. Langkah yang telah dilakukan di antaranya membuka posko pengaduan di lokasi, pengecekan serta perbaikan kendaraan, hingga pemberian pengganti BBM berupa Pertamax secara cuma-cuma.
“SPBU telah membuka posko pengaduan di lokasi. Semua pengaduan dicatat dan diverifikasi melalui bukti transaksi serta rekaman CCTV. Jika valid, akan langsung ditindaklanjuti,” tambah Taufiq.
Hingga Sabtu (26/7), sebanyak 88 kendaraan roda dua telah menerima layanan perbaikan dan kompensasi BBM. Namun, sejumlah kendaraan masih menunggu karena mengalami kerusakan mesin cukup berat.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban lebih lanjut, Pertamina menjatuhkan sanksi administratif kepada SPBU Kalikuto. Sanksi tersebut berupa penghentian pasokan Pertalite dan Solar selama enam bulan. Selain itu, pengelolaan operasional SPBU akan dialihkan dari pihak swasta ke PT Pertamina Retail.
“Pengelolaan operasional SPBU ini juga akan dialihkan dari swasta ke PT Pertamina Retail,” tegas Taufiq.
Untuk menjamin ketersediaan BBM di wilayah tersebut, Pertamina telah mengalihkan distribusi ke SPBU terdekat, yaitu SPBU 44.512.02 Gringsing Batang dan SPBU 44.513.23 Penaruban Kendal.
Perwakilan manajemen SPBU Kalikuto, Sabu, mengakui adanya kekeliruan teknis dalam pengisian BBM. Ia menyatakan pihaknya siap menanggung seluruh kerugian warga dan telah mulai melakukan penggantian.
“Kami akui ada kekeliruan teknis. Solar sempat tercampur ke dalam tangki Pertalite karena kesalahan saat pengisian. Kami akan mengganti seluruh kerugian warga,” kata Sabu kepada awak media.
Ia menyebutkan bentuk kompensasi meliputi biaya pengurasan tangki, perbaikan kendaraan, serta penggantian bahan bakar yang tercemar. Sabu juga menegaskan bahwa kejadian ini murni kelalaian teknis dan bukan unsur kesengajaan.
“Kami akan evaluasi dan tingkatkan pengawasan internal agar pengisian BBM ke tangki tidak salah salur,” jelasnya.
Insiden ini menambah daftar panjang tantangan pengelolaan distribusi BBM di tingkat SPBU, yang kerap menjadi sorotan masyarakat terutama saat terjadi kelalaian yang merugikan konsumen.[*]