INFOMIGAS.ID | Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kita gunakan sehari hari adalah produk yang telah diolah melalui suatu proses yang sangat panjang dan komplek.
Untuk menjadi produk yang bisa digunakan, minyak bumi perlu melewati serangkaian proses sehingga dimanfaatkan secara optimal.
Proses Pengolahan Minyak Bumi
Dikutip dari buku Minyak Bumi dan Pengolahannya, tulisan Erinda Wibianti Agustin (2022:27) menyebutkan bahwa minyak mentah yang belum diproses biasanya tidak begitu bermanfaat.
Oleh sebab itu, minyak bumi mentah harus diolah terlebih dahulu sehingga lebih bermanfaat.
Berikut ini beberapa tahapan yang dilakukan dalam mengolah minyak bumi.
1. Mengambil Minyak Bumi
Proses pengambilan minyak mentah dari dalam bumi ini bisa disebut juga sebagai proses ekstraksi. Di mana, minyak bumi diambil dengan melalui pengeboran sumur minyak. Sumur minyak ini terletak di daratan dan lepas pantai.
2. Memindahkan Minyak ke Kilang Minyak
Minyak bumi mentah yang sudah diekstraksi selanjutnya perlu diangkut ke kilang minyak untuk kemudian diolah. Proses pemindahan minyak mentah ini bisa bervariasi tergantung dengan lokasi di mana kilang minyak itu berada.
Umumnya, alat transportasi yang digunakan untuk memindahkan minyak mentah ini adalah melalui pipa, kapal tanker, kereta, hingga truk. Jika sumur minyak dengan tempat kilang minyak berada dalam posisi yang tidak jauh, biasanya akan menggunakan pipa.
3. Memisahkan Komponen dalam Minyak
Minyak mentah yang diambbil mengandung berbagai jenis senyawa. Untuk memisahkannya senyawa tersebut harus melalui proses yang disebut sebagai distilasi fraksional.
Cara pemisahannya adalah dengan memanaskan minyak mentah hingga berubah menjadi uap. Senyawa yang terkandung dalam minyak mentah naik sesuai dengan berdasarkan suhunya. Proses ini akan menghasilkan berbagai produk, seperti gas, bensin, avtur, minyak tanah, solar, ter dan lainnya dll.
4. Mengonversi dan Memurnikan Minyak
Fraksi atau minyak bumi yang sudah dipisahkan melalui proses sebelumnya sebenarnya masih mengandung zat-zat lain. Sehingga perlu dilakukan proses konversi dan pemurnian untuk menghilangkan zat-zat atau kotoran tersebut.
5. Mencampurkan dan Mengemas
Setelah dilakukan pemurnian, kemudian minyak siap dicampur dengan zat lainnya agar menjadi produk teretentu. Setelah itu baru bisa dilakukan pengemasan dan distribusi kepada berbagai tempat.[*]