InfoMigas.id – Palangkaraya | Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Edy Pratowo, menyoroti tentan besarnya potensi pendapatan dari distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayahnya yang belum dimanfaatkan secara optimal. Ia menyebutkan, jika seluruh kebutuhan BBM perusahaan besar dapat disuplai dari dalam daerah, potensi penerimaan bisa mencapai Rp 3 triliun.
“Potensi BBM kita di Kalteng sebenarnya bisa mencapai Rp 3 triliun. Sayangnya, sekarang baru mampu Rp 1,2 triliun. Salah satu contohnya, perusahaan besar seperti Sinarmas masih mengambil BBM dari luar Kalteng,” jelas Edy, Rabu (27/8/2025).
Menurut Edy, kondisi tersebut menyebabkan hilangnya potensi pemasukan daerah yang seharusnya bisa dimaksimalkan. Oleh karena itu, Pemprov Kalteng mendorong pembangunan depo-depo BBM agar perusahaan dapat mengambil pasokan langsung dari wilayah setempat.
“Kalau depo-depo bisa dibangun di Kalteng, kontribusi PAD akan semakin nyata,” tegasnya, seperti dikutip kaltengoke.com.
Selain soal BBM, Edy juga menyinggung sistem pembagian pajak yang dinilai belum menguntungkan Pemprov. Ia menjelaskan, saat ini 70 persen pajak masuk ke kabupaten/kota, sementara provinsi hanya mendapat bagian 30 persen.
“Sekarang posisi Provinsi Kalteng sangat tidak diuntungkan. Dari pajak opsen dan lainnya, 70 persen itu untuk kabupaten/kota, provinsi hanya kebagian 30 persen,” ungkapnya.
Meski begitu, kebijakan tersebut membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sejumlah kabupaten/kota meningkat signifikan. Edy menyebut Kabupaten Kapuas kini memiliki APBD sebesar Rp 4 triliun, Muara Teweh Rp 3 triliun, dan Murung Raya lebih dari Rp 2 triliun.[*]