InfoMigas.i – Jakarta | Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebutkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah terminal BBM di Aceh berada dalam kondisi aman dan terkendali. Kendati sejumlah wilayah akses distribusi terputus, pemerintah bersama para pemangku kepentingan terus melakukan penyaluran dengan skenario khusus.
Anggota Komite BPH Migas, Fathul Nugroho, menyampaikan bahwa kebutuhan BBM di Aceh saat ini dipasok dari enam terminal utama, yakni Medan Group, Sabang, Lhokseumawe, Krueng Raya, Meulaboh, dan Simeulue. Menurutnya, kondisi stok di seluruh terminal tersebut berada pada level yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Distribusi BBM di wilayah Aceh tetap terkendali. Kami fokus memastikan suplai ke daerah terdampak bencana tetap berjalan,” ujar Fathul dalam keterangan tertulis, Senin (1/12/2025).
Distribusi Diprioritaskan ke Wilayah Terisolasi
Untuk mendukung kelancaran suplai, sebanyak 18 mobil tangki BBM telah dikerahkan untuk menyuplai 13 SPBU di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen. Ketiga wilayah tersebut sebelumnya sempat mengalami kendala suplai akibat akses menuju Terminal BBM Lhokseumawe terputus.
Fathul menjelaskan bahwa BPH Migas telah berkoordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga dan Elnusa Petrofin Area Aceh melalui Fuel Terminal Pertamina Krueng Raya. Kolaborasi ini dilakukan untuk menjalankan skema distribusi Regular, Alternative, dan Emergency (RAE) sebagai respons atas kondisi darurat di lapangan.
Untuk wilayah yang masih terisolasi seperti Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues, distribusi BBM dilakukan dengan upaya ekstra. Di Aceh Tengah, misalnya, truk kecil digunakan untuk mengangkut drum BBM dan penurunan muatan harus dilakukan di dua titik karena jalan masih rawan longsor.
Sementara untuk Kabupaten Bireuen, suplai dialihkan melalui jalur alternatif dari Terminal BBM Krueng Raya.
“Sesuai arahan Menteri ESDM, distribusi BBM harus tetap menjangkau masyarakat. Namun keselamatan petugas dan warga tetap menjadi prioritas,” tegas Fathul.
Penambahan Kuota Solar untuk Peralatan Berat
BPH Migas juga telah menerima permintaan dari sejumlah kepala daerah di Aceh terkait penambahan kuota solar subsidi untuk peralatan berat yang digunakan dalam proses pembersihan material bencana. Permintaan tersebut kini sedang ditindaklanjuti agar percepatan pemulihan bisa segera dilakukan.
Fathul mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembelian BBM secara berlebihan. “Panic buying justru akan menghambat pemulihan layanan. Kami pastikan stok aman,” ujarnya.
Pertamina Fokus pada Jalur Terputus
Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Aceh, Misbah Bukhori, mengatakan bahwa untuk wilayah Aceh Tengah yang masih terputus aksesnya, distribusi akan dilakukan menggunakan drum hingga ke titik yang dapat dijangkau. Selanjutnya, penyaluran akan dibantu oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Untuk Aceh Timur, Pertamina telah mengalihkan suplai dari Terminal BBM Lhokseumawe ke Terminal BBM Krueng Raya guna memastikan tidak ada gangguan distribusi.
“Distribusi menggunakan drum sedang kami siapkan untuk wilayah yang terisolasi. Setelah tiba di titik akhir, BNPB akan turut menyalurkan ke lokasi yang tidak bisa dilalui kendaraan pengangkut,” jelas Misbah.[*]
*Bloomberg/kbc