InfoMigas.id – Aceh | Cluster VI, salah satu sumur gas bumi milik PT Pema Global Energi (PGE) di Wilayah Kerja (WK) Blok B, ladang gas Arun, sedang melakukan proses pergantian peralatan (peralatan eksisting) karena melewati masa pakai.
Namun, pergantian peralatan ini tidak menggangu proses produksi di ladang gas tersebut. ” Tidak,” jawab humas PGE Agussalim atas pertanyaan, apakah proses pergantian komponen menggangu proses produksi ?.
Saat ini, sumur gas Cluster VI yang berada di kecamatan Matang Kuli, kabupaten Aceh Utara, provinsi Aceh sedang mempersiapkan pergantian peralatan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi. “Proyek ini menjadi bagian penting dalam upaya memperkuat ketahanan energi nasional dan mendapatkan perhatian khusus dari Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) “, tulis laman BPMA, (14/8/2024.)
Disebutkan, peralatan utama pada proyek Gas Processing Facility (GPF) – yaitu fasilitas yang dirancang untuk “membersihkan” gas alam mentah- untuk Cluster IV sedang dikerjakan oleh perusahaan pabrikasi yang bernama PT Daekyung Indah Heavy Industry, di Cilegon, Banten.
Selain GPF, tiga komponen lain juga akan diganti, yaitu Amine Plant, TEG Plant dan Condesate Stabilizier Unit. Tiga peralatan terakhir dibuat oleh pabrikasi PT Pacific Process Engineering yang berada di Tangerang Selatan.
Sedangkan PT Petroflexx Prima Daya berperan selaku Build-Own-Operate (BOO) Contractor atas peralatan itu.
Keberhasilan proyek GPF Cluster IV diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi migas serta mendukung stabilitas pasokan energi di Indonesia, kata BPMA.[*]
*mnh