INFOMIGAS.ID – Cilegon | Proyek Gas Processing Facility (GPF) Cluster IV merupakan salah satu proyek strategis PT Pema Global Energi (PGE) di wilayah Wilayah (WK) Blok B. Tujuan Utama Proyek ini adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi serta menggantikan peralatan eksisting yang telah habis masa pakai. Selain sebagai bagian dari program peningkatan efisiensi operasional, proyek ini juga dinilai penting dalam memperkuat ketahanan energi nasional sehingga mendapat perhatian khusus dari Badan Pengelola Migas Aceh Aceh (BPMA).
Untuk memastikan kelancaran proyek, BPMA melakukan kunjungan kerja ke workshop PT Daekyung Indah Heavy Industry, di Cilegon, ada 14/8/2025 lalu.
Dalam kunjungan tersebut, pihak BPMA menekankan pentingnya pengelolaan tiga aspek utama yang menjadi pilar keberhasilan proyek, yaitu ruang lingkup, waktu, dan biaya.
Kepala Divisi Perawatan Fasilitas dan Pengendalian BPMA, Helmi menyebutkan tiga hal tersebut merupakan unci dari keberhasilan royek. “Mengelola ketiga batasan (constraints) ini secara efektif adalah kunci keberhasilan proyek,” ujar Helmi,
Helmi juga bilang bahwa keberhasilan proyek ini akan berdampak lebih luas, tidak hanya dari sisi teknis dan produksi, tapi juga secara sosial dan ekonomi.
“Keberhasilan proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam penguatan infrastruktur energi nasional, sekaligus menciptakan manfaat ekonomi dan sosial yang dapat dirasakan untuk masyarakat sekitar,” tuturnya.
Dalam pelaksanaannya, proyek ini melibatkan PT Petroflexx Prima Daya selaku kontraktor Build-Own-Operate (BOO), bersama PT Pacific Process Engineering yang bertanggung jawab sebagai penyedia peralatan utama. Fasilitas yang diproduksi antara lain Amine Plant, TEG Plant, dan Condensate Stabilizer Unit, yang semuanya dirancang untuk diproduksi dan dikirim sesuai jadwal yang telah disepakati.
BPMA menyatakan akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan proyek ini guna memastikan semua tahapan berjalan sesuai dengan standar teknis dan waktu yang ditetapkan.
Keberhasilan implementasi GPF Cluster IV diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi migas nasional, sekaligus mendukung stabilitas pasokan energi di Indonesia.[*]
*ril/nh