INFOMIGAS.ID | Jakarta — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan bahwa kerja sama pengelolaan sumur minyak oleh masyarakat melalui UMKM dan BUMD menyimpan potensi besar dalam mendongkrak produksi minyak nasional.
Bahkan, potensi produksinya diperkirakan bisa mencapai 100 ribu barel per hari (bph).
Program ini merupakan tindak lanjut dari terbitnya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 14 Tahun 2025 yang mengatur keterlibatan masyarakat dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sumur minyak.
“Ini baru tiga provinsi. Itu kali tiga barel 90 ribu bph, kalau 2 barel 60 ribu bph, satu barel 30 ribu bph yang sudah masuk, nanti kalau dari masing-masing provinsi lain kan, kondisinya bisa besar sekali. Saya sih melihat potensi ya, bisa 100 ribu. Potensi ya potensi loh,” ujar Kepala SKK Migas Djoko Siswanto saat ditemui usai rapat di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (29/7/2025), tulis CNBCIndonesia.
Kendati tidak menyebutkan nama nama provinsi, namun diperkirakan ketiga kawasan itu meliputi provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan, karena tiga propinsi itu paling aktif dalam pengelolaan sumur tua berbasis masyarakat.
Djoko menjelaskan bahwa sekitar 30.000 lebih sumur minyak masyarakat telah diinventarisasi di tiga provinsi. Bila satu sumur bisa menghasilkan 2-3 barel, maka akumulasi produksi dari seluruh sumur bisa menyumbang hingga 100 ribu bph.
Djoko juga menyebut realisasi produksi tinggal menunggu usulan resmi dari para gubernur. Ia berharap dalam waktu dekat sudah ada tambahan produksi dari program ini.[*]
*cnbcindonesia/kbc