InfoMigas.id – Medan | Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memamaparkan bahwa penyaluran BBM di wilayah Aceh yang saat ini masih dalam proses pemulihan setelah banjir dan longsor melanda sejumlah titik. Akses jalan yang buruk, termasuk jalan tergenang dan terputus, membuat mobilitas armada pengangkut BBM terhambat sehingga memengaruhi kecepatan distribusi.
Sejumlah daerah yang sempat terisolasi akibat bencana, tetap mendapatkan suplai BBM melalui jalur alternatif. Pertamina memastikan pendistribusian dilakukan secara bertahap berdasarkan kondisi lapangan demi menjaga ketersediaan BBM bagi masyarakat terdampak.
Di sisi lain, beberapa armada mobil tangki dilaporkan masih terjebak pada ruas jalan yang tidak dapat dilalui. Sementara itu, armada yang dapat beroperasi terus dimaksimalkan untuk memasok SPBU prioritas di sejumlah wilayah.
Untuk masyarakat di area terdampak, pelayanan BBM disebeutka tetap berjalan. Sejumlah SPBU yang aman dari dampak bencana menerapkan pola operasional 24 jam, termasuk SPBU dalam Kota Banda Aceh, guna memenuhi kebutuhan harian warga.
Berdasarkan pemantauan petugas PERTAMINA di lapangan, stok BBM di SPBU yang sebelumnya diberitakan mengalami kelangkaan ternyata masih tersedia sejak siang hari. Pengisian ulang dilakukan mengikuti jadwal suplai yang disesuaikan dengan kondisi cuaca dan keterbatasan akses. Pertamina menegaskan bahwa stok BBM di Aceh pada prinsipnya cukup dan suplai dari terminal BBM tetap berlangsung.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyampaikan bahwa pola distribusi saat ini bersifat sangat dinamis.
“Tim suplai kami terus menyesuaikan rute dan waktu pengiriman mengikuti kondisi lapangan. Kami mengajak masyarakat membeli BBM sesuai kebutuhan harian agar layanan di SPBU dapat berlangsung lebih lancar,” katanya melalui leterangan tertulis, Minggu, 30 Desember 2025.
Sementara itu, Komite BPH Migas Fathul Nugroho sempat meninjau langsung proses distribusi BBM di Aceh bersama Pertamina Patra Niaga dan Tim Posko Darurat. Kehadiran ini bertujuan memastikan kelancaran suplai di wilayah terdampak,Pada 29–30 November 2025,
“Kami melihat langsung proses distribusi yang dilakukan bertahap menyesuaikan akses yang tersedia. Dalam kondisi bencana seperti ini, konsumsi BBM yang wajar dari masyarakat sangat membantu agar suplai dapat dibagi secara merata,” kata Fathul.
Ia juga mengimbau warga agar tidak melakukan pembelian berlebihan di SPBU.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan atau panic buying. Pola konsumsi yang terukur akan mempercepat pemulihan pelayanan BBM di Aceh.”
Pertamina Patra Niaga menegaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh, BPBD, aparat keamanan, serta BPH Migas demi menjaga keberlangsungan layanan energi dan mengoptimalkan proses pemulihan distribusi di wilayah terdampak bencana.[*]