INFOMIGAS.ID | Aceh Tamiang — Pertamina EP (PEP) Rantau Field, bagian dari Pertamina Hulu Rokan (PHR), meraih penghargaan bergengsi untuk kategori Social Empowerment dari Enterprise Asia.
Penghargaan ini diraih berkat keberhasilan Program Pemberdayaan Masyarakat Sinar Pelita yang dinilai memberikan dampak positif bagi penyandang disabilitas, sekaligus mendorong terbentuknya paradigma baru dalam penanggulangan bencana yang lebih inklusif.
Penyerahan penghargaan berlangsung dalam ajang Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2025 di Bangkok, Thailand pada Jumat (27/6). Dalam ajang bergengsi yang diikuti lebih dari 800 entri dari seluruh Asia, Sinar Pelita terpilih sebagai salah satu dari 80 program terbaik yang dianggap memiliki dampak sosial tinggi dan pendekatan inovatif.
Sinar Pelita, singkatan dari Sistem Inklusif dan Responsif Pelibatan Difabel dalam Tanggap Bencana, lahir dari dua tantangan utama di Kabupaten Aceh Tamiang: tingginya jumlah penyandang disabilitas yang mencapai lebih dari 1.800 orang, serta bencana banjir tahunan yang berdampak pada 21.930 rumah tangga di 12 kecamatan. Dalam kondisi ini, penyandang disabilitas kerap menghadapi kerentanan berlapis saat bencana melanda.

“Butuh pendekatan baru untuk mengubah cara pandang terhadap mereka. Tidak lagi diposisikan sebagai penerima bantuan, tapi berperan aktif dalam manajemen risiko bencana,” ujar Manager PEP Rantau Field Tommy Wahyu Alimsyah.
Melalui Sinar Pelita, para penyandang disabilitas dilibatkan langsung dalam penyusunan rencana mitigasi, pengambilan keputusan, hingga pelaksanaan tanggap darurat.
Sebanyak 30 orang difabel telah dilatih menjadi anggota Satuan Tugas Difabel Siaga Tanggap Bencana dan Berdaya (SATGAS DIGDAYA). Mereka dibekali kemampuan menghadapi banjir, kebakaran, pertolongan pertama, hingga pembuatan infrastruktur tanggap darurat seperti shelter, perahu evakuasi bertenaga surya, dan box energy (alat penyimpan daya).
Tommy menambahkan, pencapaian ini merupakan hasil sinergi banyak pihak, termasuk kontribusi luar biasa dari para anggota SATGAS DIGDAYA. “Kami percaya, partisipasi aktif penyandang disabilitas sangat penting dalam membangun masyarakat yang tangguh dan berdaya,” ungkapnya.
AREA merupakan bagian dari rangkaian International CSR & Sustainability (ICS) Summit 2025, yang dihadiri oleh pemangku kepentingan global, termasuk akademisi, lembaga internasional, dan perusahaan multinasional. Keikutsertaan Pertamina EP Rantau menjadi bukti bahwa praktik keberlanjutan yang dijalankan tidak hanya memenuhi regulasi nasional, tetapi juga mendapatkan pengakuan di level internasional sebagai pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan.[*]
*Ril