INFOMIGAS.ID | Jakarta–Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan mengurangi jumlah ekspor gas Indonesia ke Singapura.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menyebutkan, pengurangan ekspor ini memenuhi kebutuhan gas bumi untuk industri domestik Indonesia. Kendati begitu, pihaknya tetap mengupayakan secara maksimal akan mengirim gas dari Natuna untuk dapat dikirimkan ke Singapura.
“Kita akan memaksimalkan ekspor gas pipa dari Natuna, dari Sumatera kita kurangi yang ke Singapura, untuk kebutuhan dalam negeri, pemenuhan Singapura kita maksimalkan dari Natuna,” jelasnya saat ditemui usai acara Launching OLNG FEED Masela di Jakarta, Rabu (09/04/2025), kutip CNBC Indonesia.
Menurutnya sekitar 30 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) ekspor gas ke Singapura akan dikurangi mulai Juni 2025 nanti.
” Untuk sementara targetnya 30 MMSCFD. 3 kargo lah. (Target) Juni (2025),” bebernya.
“Sampai dengan saat ini kita kan belum impor ya, kalau memang dibutuhkan nanti kita lihat sedang dievaluasi itu, sementara ini kita masih upayakan pemenuhan LNG (untuk kebutuhan dalam negeri) itu dari (migas ) dalam negeri,” tambahnya.
Berikut rincian serapan gas domestik pada 2024:
– 1.473 bbtud (40%) untuk kebutuhan industri
– 707 bbtud (19%) untuk kelistrikan
– 695 bbtud (19%) untuk LNG domestik
– 690 bbtud (19%) untuk pupuk
– 77 bbtud (2%) untuk LPG domestik
– 15,48 bbtud untuk gas perkotaan (1%), dan 3,95 bbtud untuk bahan bakar gas.(*)