JAKARTA-Minyak bumi pertama kali ditemukan oleh bangsa Cina pada tahun 347 setelah masehi. Hanya bermodalkan bambu, mereka mampu mengebor hingga kedalaman lebih dari 800 kaki dan mendapatkan minyak bumi untuk pertama kali.

Pada tahun 1594, Bangsa Persia berhasil menemukan migas pada kedalaman lebih dari 35 meter hanya dengan menggali mengunakan kekuatan otot tangan manusia saja. Hal serupa juga dilakukan di California pada tahun 1850. Migas yang didapat disuling lalu digunakan untuk menjadi bahan bakar penerangan.
Pada rentang tahun 1809 hingga 1859, Eropa dan Amerika Utara mengembangkan pengeboran dengan menggunakan teknik percussion, di mana terdapat aksi penumbukan pada batuan.
Akibatnya, banyak bermunculan sumur – sumur migas yang pertama didunia. Pada tahun 1854, sumur migas di Polandia berhasil berproduksi, hal tersebut tercatat sebagai sumur pertama di Benua Eropa. Sedangkan Benua Amerika berhasil membangun sumur migas pertama di Ontario, Kanada pada tahun 1858.
Namun, pada tahun 1920 – 1940 perkembangan dunia migas mengalami percepatan. Hal tersebut ditunjukkan dengan dimulainya pengeboran off-shore dan perhatian khusus terhadap penanggulangan bencana – becana yang mungkin terjadi dalam eksplorasi.
Selanjutnya, pada tahun 1981, pertama kalinya sumur migas off-shore dibor dengan bentuk horizontal. Maksudnya, Pengeboran migas tak harus secara vertical. Namun, juga dimungkinkan secara horizontal.
Saat ini, dunia migas terus beranjak naik. Teknologinya pun terus berkembang demi menjawab tantangan – tantangan dalam dunia migas.
Sumber : its.ac.id