INFOMIGAS.ID | Tel Aviv — Pemerintah Israel memerintahkan agar ladang gas alam Leviathan ditutup sementara karena alasan keamanan setelah Israel menyerang Iran dan ancaman pembalasan oleh Teheran.
Kementerian Energi Israel mengatakan bahwa penghentian lapangan gas terbesar di Israel itu sebagai langkah pencegahan.
Sebelumnya, perusahaan gas Energean Plc juga telah berhenti produksi juga atas perintah pemerintah, di tengah naiknya ketegangan geopolitik di kawasan itu.
Gangguan operasional diladang tersebut diperkirakan akan mengganggu pasokan gas ke Mesir. Jika pasokan dari Israel terganggu dalam waktu yang lama, Kairo diperkirakan akan mempercepat pembelian gas alam cair (LNG), sehingga berpotensi terjadinya kenaikan harga gas global. Di Eropa, harga gas dilaporkan naik hingga 6,6%.
Ladang Leviathan adalah ladang gas lepas pantai di wilayah timur laut Mediterania dan dioperasikan oleh Chevron Corp., perusahaan energi asal Amerika Serikat.
Selain untuk domestik, ladang itu juga memasok gas untuk kebutuhan negara tetangga, seperti Yordania dan Mesir. Sementara itu, ladang Karish yang dikelola oleh Energean difokuskan untuk memenuhi permintaan dalam negeri Israel, tulis Bloombergtechnoz, Jum’at,13/6/2025. [*]