InfoMigas.id | Mari kita bayangkan, industri migas nasional itu sebagai sebuah warung kopi. Agar terdengar keren, warung itu kita sebut saja sebagai cafe.
Nama warungnya adalah Enaktenan cafe . Enaktenan cafe, merupakan salah satu cabang usaha milik seseorang yang kaya raya, yaitu Bapak Bangsa.
Bapak Bangsa memiliki semua jenis usaha, dari laut sampai darat. Mulai dari barang berbentuk cair, sampai dengan barang yang keras. Bapak Bangsa juga punya usaha dibidang sayur organik, pengangkutan, RO, cuci pakaian, antar jemput serta seabrek usaha lainnya. Pokoknya, hampir semua kegiatan dagang, baik di kampung maupun di kota, berat kemungkinan perusahaan milik Bapak Bangsa ikut berkegiatan, entah itu menjual, entah itu membeli.
Nama induk usaha milik Bapak Bangsa adalah PT Satu Untuk Semua (SUS). Salah satu anak usaha PT SUS bernama PT Enaknya Tiada Dua (ETD). PT ETD khusus dibuat untuk menjalankan usaha bidang kuliner, yaitu cafe Enaktenan .
Salah satu pakem yang harus diterapkan oleh pengelola warung atau cafe milik Bapak Bangsa adalah : Semua unit usaha cafe miliknya tidak boleh menggali sumur sendiri. Sumur untuk kebutuhan warung harus digali oleh pemborong yang ditawarkan melalui lelang secara terbuka.
Sebelum ikut tender, biasanya para pemborong itu mempelajari dan mengamati besar kecilnya sumber mata air yang mungkin akan didapat. Biasanya, pemborong penggali sumur disebut sebagai Tuan Hulu. Jika bernasib mujur, keuntungan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya.
Untuk menjalankan usaha warung, Bapak Bangsa, melalui perusahaan induk miliknya, membentuk sejumlah kelompok kerja dan menunjuk ketua kelompok. Setiap kelompok memiliki tugas masing masing, mulai dari kelompok pencari calon lokasi warung baru, sampai dengan kelompok yang mencari dan menerima keluhan langganan.
Untuk usaha kuliner, ada tiga kelompok yang dibuat oleh pemilik usaha cafe Enaktenan.
Kelompok pertama bernama kelompok ESDEMA, ketuanya bernama Mendari. Kelompok ini bertanggung jawab mulai dari membuat rencana buka warung baru, memilih siapa penggali sumur air untuk kebutuhan cafe, berapa dan bagaimana cara pembagian hasil antara Bapak Bangsa dengan Tuan Hulu, serta memantau kepuasaan langganan. Kelompok ini juga berperan sebagai kelompok pembina atas dua kelompok lain yang dilibatkan sebagai pengurus cafe.
Kelompok kedua bernama kelompok Sikakamimi. Tugas Kelompok Sikakamimi adalah memberi saran dan pendapat kepada kelompok Esdema, mengawasi cara kerja Tuah Hulu agar sesuai janji, membuat rencana kebutuhan biaya, menyiapkan jadwal kapan waktunya mulai buka warung. Kelompok Sikamimi juga mengawasi jumlah air yang ditimba oleh Tuan Hulu sebagai pemborong yang gali sumur.
Kelompok ini juga dipercaya untuk memilih agen penjual minuman yang menjadi hak Bapak Bangsa . Biasanya, agen penjual merupakan anak usaha dari PT SUS sendiri.
Dalam kegiatan usaha cafe ini, kelompok Sikakamimi harus menyerahkan minuman jatah Bapak Bangsa kepada agen penjual yang telah dipilih. Tugas terakhir kelompok Sikakamimi adalah mencatat jumlah porsi minuman yang menjadi hak atau bagian untuk Bapak Bangsa .
Semua kegiatan yang terjadi selama proses pembuatan minuman hingga penyerahan kepada agen, dicatat dan dilaporkan oleh kelompok Sikakamimi kepada pelompok Esdema. Tugas dan tanggung jawab kelompok Sikamimi berakhir sampai disitu.
Kelompok ketiga yang dibuat oleh Bapak Bangsa adalah kelompok Bahimi.
Kelompok Bahimi diberi peran untuk mengatur siapa saja yang dibolehkan untuk membeli,ke kampung mana saja yang boleh dijual oleh agen, mengawasi proses pengiriman order, memastikan jumlah kebutuhan minuman, menentukan jumlah pembeli dan jumlah porsi minuman yang jual dengan Harga diskon, memastikan terpenuhi order dan pengirimannya tepat waktu.
Semua kegiatan yang lakukan oleh agen penjual dan pengantar atau ekspedisi dicatat dan laporkan oleh kelompok Bahimi kepada kelompok Esdema.
kelompok Esdema lah yang meramkum dan melaporkan kegiatan usaha cafe Enaktenan kepada pemilik tunggal, yaitu Bapak Bangsa.
Dalam industri minyak dan gas bumi (migas) nasional yang sebenarnya, cafe Enaktenan merupakan usaha penyediaan minyak dan gas bumi, Bapak Bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kelompok Esdema adalah kementerian Energi Sumber Daya Mineral, kelompok Kakamimi adalah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Tuan Hulu adalah perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan kelompok Bahimi adalah Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Apa dan Bagaimana SKK Migas ?
SKK Migas merupakan Lembaga khusus dan memiliki tugas yang khusus pula. SKK Migas diberikan tugas oleh Pemerintah RI melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menyelenggarakan pengelolaan kegiatan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi.
Tugas SKK Migas berlandaskan Peraturan Presiden No. 95/2012 jo. Peraturan Presiden No. 9/2013 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden No. 36/2018 jo. Peraturan MESDM No. 2/2022.
SKK Migas memiliki sejumlah fungsi, seperti memberikan pertimbangan kepada kementerian ESDM untuk kebijakan dalam hal penyiapan dan penawaran Wilayah Kerja (WK) isi perjanjian Kontrak Kerja Sama dengan suatu perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja sama atau KKKS.
SKK Migas juga sebagai kuasa negara untuk melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja Sama dengan KKKS, mengkaji dan menyampaikan rencana pengembangan lapangan yang pertama kali akan diproduksikan dalam suatu WK kepada Menteri ESDM untuk meperoleh persetujuan, memberikan persetujuan rencana pengembangan, memberikan persetujuan rencana kerja dan anggaran, memonitoring atau mengawasi dan melaporkannya kepada Menteri ESDM mengenai pelaksanaan Kontrak Kerja Sama dan menunjuk penjual migas yang menjadi bagian negara.
Tujuan akhir dari pembentukan SKK Migas adalah supaya dapat megambilan sumber daya alam migas milik negara sehingga memberikan manfaat dan keuntungan yang sebesar besarnya bagi negara sehingga akan melahirkan kemakmuran bagi segenap bangsa Indonesia.
Berdasarkan fungsinya, SKK Migas dapat disebut sebagai tulang punggung dari industri migas Indonesia, sebab SKK Migas bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha sejak awal, yaitu mulai dibagian hulu minyak dan gas bumi.
Karena itu, SKK Migas adalah salah satu lembaga yang perannya sangat penting untuk kelangsungan industr migas Nasional, sebab menjadi penanggung jawab mulai dari menyiapkan bahan baku sampai dengan penyerahan bahan jadi kepada agen penjual.
Penyerahan bahan jadi migas kepada agen penjual ini disebut sebagai lifting atau hasil bersih. [*]
*Nasier Husen