INFOMIGAS.ID | Jakarta — Subholding PT Pertamina (Persero) , PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengumumkan beberapa pencapaian tahun 2024, terutama pencapaian pada penguatan fasilitas gas bumi pada program transisi energi nasional.
Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko mengatakan bahwa PGN memiliki peran penting sebagai integrator dan agregator gas bumi di Indonesia.
Terlebih lagi, PGN juga berperan sebagai perpanjangan tangan pemerintah Indonesia untuk mendorong pemakaian energi bersih melalui gas bumi.

Menurut Arief, hingga kini PGN sudah membangun jaringan pipa sepanjang 33.000 km dengan rincian sepanjang 5.800 km pipa transmisi gas , 7.500 km pipa distribusi, dan sepanjang 19.700 km pipa distribusi gas.
Arief bilang, ada juga beberapa fasilitas infrastruktur pendukung lain, yaitu floating storage regasification unit, ” di Lampung dan di NR, ada di Arun dan kemudian akan ada satu lagi di Teluk Lamong. Termasuk juga pengelolaan SPBG dan LPG,” kata Arief yang dikutip CNBC Indonesia Jumat (20/12/2024).
Selain itu, Arief juga memaparkan bahwa Penyelesaian pekerjaan (milestone) terbesar yang diperoleh PGN tahun 2024 ini adalah menyelesaikan pembangunan pipa sepanjang 72 km untuk pemenuhan kebutuhan gas untuk kilang RDMP di Balikpapan.
Katanya, tambahan kapasitas di RDMP Balikpapan ini berbarengan dengan kebutuhan tambahan gas yang mencukupi. “Itulah kita membangun pipa untuk membantu atau menjaga sinergi antar subholding di Pertamina,” urai Arief.
Capaian lain adalah PGN sukses merealisasikan program beyond pipeline, yang ditandai dengan meluncurkan penjualan LGN untuk pelanggan industri dalam negeri pada 13 Mei 2024. Inisiatif ini sebagai langkah untuk mengatasi kekurangan pasokan gas pipa.
“Nah, sekaligus dengan menggunakan LNG ini, kita berhasil menambah utilisasi FSRU Lampung kita yang dulu sebelum 2023 itu kita hanya 1, 2, 3 kargo dalam 1 tahun dari kapasitas 30 kargo. Nah, di 2024 ini kita sudah start regasifikasi sehingga kita ada terminal usage agreement yang cukup besar sampai 15-16 kargo di tahun 2024,” kata Arief.[*]
Reporter : CNBC Indonesia
Editor : Nasier H