InfoMigas.id – Madura | Ratusan nelayan di Sampang, Madura, Jawa Timur termasuk para istri nelayan, mengepung kapal survei milik perusahaan migas Petronas, di perairan Ketapang, Minggu (19/10). Mereka menuntut perusahaan asal Malaysia itu ntuk penghentian seluruh aktivitas survei migas di wilayah Sumur Barokah karena dituduh mengganggu jalur tangkap ikan tradisional.
Aksi penolakan berlangsung dramatis. Para nelayan menggunakan perahu dan kapal kayu untuk mendekati kapal Petronas sambil membentangkan spanduk berisi protes. Sebagian peserta aksi bahkan nekat merapat ke kapal survei untuk menghentikan aktivitas eksplorasi di tengah laut.
Tokoh nelayan Ketapang, Winarno, menyebut aksi ini sebagai bentuk kekecewaan atas ketidakjelasan kompensasi bagi para nelayan yang terdampak aktivitas migas.
Menurut Winarno, pihaknya menolak survei dan eksplorasi Petronas karena Kompensasi untuk nelayan tidak jelas, sedangkan aktivitas mereka sudah mengganggu jalur tangkap ikan.
Pendemo mendesak Petronas untuk segera menghentikan survei hingga ada kesepakatan kompensasi yang jelas dan adil. Mereka juga mengancam akan melakukan aksi lanjutan jika tuntutan tersebut diabaikan.
Tak hanya kaum pria, para istri nelayan juga turut serta dalam aksi dengan membentangkan spanduk bertuliskan penolakan terhadap aktivitas migas. Beberapa spanduk yang dibawa bertuliskan “Tolak Survei Migas Petronas, Laut Milik Nelayan!” dan “Laut untuk Anak Cucu Kami, Bukan untuk Asing!”.[*]