INFOMIGAS.ID | Jawa Timur – Kelangkaan gas subsidi isi 3 kilogram (Kg) terjadi di Kawasan Sumenep, baik Sumenep daratan maupun Sumenep Kepulauan, Jawa Timur, dalam beberpa hari terakhir. Kelangkaan ini menyebabkan terjadinya kenaikkan harga eceran tertinggi (HET).
Kabag Perekonomian dan SDA kabupaten Sumenep, Dadang Dedy Iskandar mengatakan memang ada perbedaan HET di daratan dan di kepulauan
“HET LPG 3 Kg untuk daratan Rp18 ribu di pangkalan. Kalau di kepulauan bervariatif, untuk pulau terdekat Rp26 ribu, kalau tertinggi itu Rp28 ribu seperti di Masalembu,” katanya, Kamis (12/6/2025).
Pada bagian lain, Dadang meminta agar paratur Sipil Negara (ASN) di Sumenep tidak menggunakan gas LPG 3 Kg subsidi karena diperuntukkan bagi warga miskin.
Tijanuz Zaman, warga Desa Banjar Barat, Kecamatan Gapura menduga kelangkaan gas subsidi dapat terjadi akibat terjadi kesalahan pada sasaran distribusi. “Kelangkaan gas LPG bersubsidi ini bisa saja disebabkan distribusi tidak tepat sasaran,” katanya seperti dikutip mediajatim dotcom.
Kata Tijanus, warga desanya kesulitan mendapatkan gas isi 3 kg dalam beberapa hari terakhir sehingga harus membeli ke desa tetangga. “Harganya juga di atas harga eceran tertinggi, hampir Rp24 ribu,” keluhnya.
Tijanus Zaman juga berharap agar pegawai negeri (ASN) tidak mengambil jatah LPG 3 Kg yang memang diperuntukkan bagi warga yang kurang mampu[*]