INFOMIGAS.ID – Semarang | Kisah penemuan minyak bumi di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dimulai ketika warga melakukan pengeboran untuk mencari sumber mata air. Kawasan tersebut sering mengalami krisis air, apalagi pada musim kemarau.
Kepada desa Gandu, Iwan Sucipto menyebutkan, dalam proses pengeboran untuk mencari mata air itu, salah seorang warga justru menemukan minyak.
Kabar tentang penemuan sumur minyak itu menyebar cepat hingga keluar desa. Orang luar pun mulai berdatangan dan sebagiannya ikut membiayai pengeboran.
Setelah adanya temuan minyak, warga beramai ramai melakukan pengeboran di lahan sekitar pekarangan rumah.
Bagi warga yang tak memiliki modal, mereka menggandeng investor untuk membiayai pengeboran.
Kini, dalam kurun waktu singkat, yaitu sejak dua tahun terakhir, desa itu telah memiliki puluhan sumur minyak.
“Ada sekitar 60 sumur minyak rakyat, 10 di antaranya berada tepat di tengah pemukiman penduduk dan sudah menghasilkan setiap hari,” kata Iwan Sucipto yang dikutip Antara, Selasa, 19/8/2025
Iwan Sucipto mengaku sudah berulang kali mengingatkan warganya tentang bahaya pengeboran minyak di kawasan pemukiman penduduk.
Tetapi imbauan itu kerap diabaikan karena hasil minyak dianggap akan memperbaiki ekonomi mereka dibandingkan dengan hasil pertanian yang selama ini mereka geluti.
Petaka yang dikwatirkan datang pada Minggu siang, 17/8/2025 lalu. Kebakaran yang disertai ledakan sumur minyak rakyat (dulu disebut sebagai Sumur Minyak ilegal) mengakibatkam satu orang balita dan dua orang dewasa meninggal dunia. Dua korban karena luka bakar hingga kini masih dirawat di rumah sakit setempat.[*]