INFOMIGAS.ID | Banda Aceh– Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama PT Medco E&P Malaka melakukan pertemuan guna membahas rencana pemanfaatan sumur tua yang tidak aktif (idle well) melalui program Kerja Ulang (work over).
Sumur minyak tua tersebut berada di kabupaten Aceh Timur, di dalam area Wilayah Kerja (WK) Blok A. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan produksi migas secara berkelanjutan di wilayah propinsi Aceh.

Salah yang dibahas dalam pertemuan ini adalah optimalisasi zona reservoir Bandar Baru (BB) Sand, yaitu formasi yang secara geologis memiliki potensi hidrokarbon namun belum pernah diproduksikan sejak awal ditemukannya Lapangan Blok A. Potensi BB Sand menjadi sorotan sebagai peluang baru untuk mendukung peningkatan produksi, terutama melalui reaktivasi sumur-sumur idle yang berada dalam jangkauan formasi tersebut, tulis BPMA, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA Bupati Aceh Timur Minta KPK Awasi Dana Hasil Bagi Migas
Diskusi turut dihadiri oleh personel teknis BPMA, seperti Bidang Manajemen Reservoir, produksi dan pengeboran , Teuku Rizky, dan personil bidang geologi produksi, Briantoe Wardhana.
Kedua kepala bidang menyampaikan tentang pentingnya pendekatan berbasis data geosains dan teknik produksi terintegrasi dalam menilai kelayakan dan potensi keberhasilan program kerja ulang.
” Kami melihat adanya potensi di zona BB Sand, yang selama ini belum dikembangkan. Selain itu, pemanfaatan sumur WIW yang sebelumnya difungsikan sebagai sumur injeksi, kini dapat dioptimalkan sebagai sumur produksi dengan menggunakan konfigurasi dual string. Dengan pendekatan ini, satu sumur bisa berfungsi ganda sebagai sumur produksi dan water injeksi sekaligus yang tentu meningkatkan efisiensi operasi dan nilai keekonomian lapangan,” kata Teuku Rizky.
BACA JUGA :Agar Tidak Dikejar Kejar Oknum, Begini Cara Pemerintah Atur Sumur Minyak Ilegal
“Dengan sinergi antara BPMA dan Medco, kami yakin potensi ini bisa dimaksimalkan untuk mendukung peningkatan produksi Blok A”.katanya.
Melalui pendekatan ini, diharapkan beberapa sumur dapat dikembalikan ke kondisi produktif dan memberikan kontribusi terhadap pencapaian target produksi nasional dari wilayah Aceh.
BPMA menegaskan dukungannya terhadap langkah aktif Medco dalam menjaga keberlanjutan operasi, dengan menekankan pentingnya efisiensi, keselamatan kerja, serta kepatuhan terhadap regulasi. Di sisi lain, PT Medco E&P Malaka menyatakan komitmennya untuk terus mencari dan mengembangkan potensi baru di lapangan eksisting guna memperpanjang usia produksi wilayah kerja.[*]
*Rilis