InfoMigas.id – Jakarta | Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti tentang persoalan maih kerap terjadi dalam penyaluran gas subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung isi 3 kilogram (kg) di lapangan. Ia menilai, kebijakan subsidi tersebut masih belum sepenuhnya tepat sasaran.
Hal tersebut disampaikan Purbaya usai menerima kunjungan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (10/10/2025).
“Masih ada kebocoran-kebocoran dan penyalahgunaan subsidi. Ke depan akan dicari cara agar subsidi ini bisa lebih tepat sasaran,” kata Purbaya kepada wartawan.
Purbaya mengatakan, salah satu isu utama yang menjadi perhatian pemerintah adalah masih adanya pembelian LPG 3 kg oleh pihak-pihak yang tidak berhak, termasuk pembelian oleh kalangan mampu dan pelaku usaha di sektor industri.
“Yang saya dengar, ada salah sasaran. Orang kaya beli, ada yang dioplos, bahkan dipindahkan ke tempat tertentu untuk industri,” ungkapnya.
Menanggapi persoalan tersebut , pemerintah membuka peluang untuk mengevaluasi ulang skema penyaluran subsidi LPG yang selama ini berjalan,sehingga akan meminimalisasi kebocoran dan meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran negara.
“Yang bocor-bocor tadi coba dihilangkan semaksimal mungkin. Kalau perlu, akan ada perubahan skema,” ujar Purbaya.
Seperti diketahui, LPG 3 kg atau gas melon merupakan energi yang disubsidi lehb pemerintah dan diperuntukkan bagi rumah tangga miskin serta pelaku usaha mikro.
Namun, akibat lemahnya pengawasan di lapangan menyebabkan terjadinya penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berhak.[*]