INFOMIGAS.ID | BLANGKEJEREN – Warga di sejumlah desa terpencil di Kawasan Kabupaten Gayo Lues, Aceh, mengeluhkan tentang kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Bukan hanya sulit didapatkan, harga jual Pertalite di wilayah seperti Desa Tongra, Kecamatan Terangun, dan Desa Perlak, Kecamatan Tripe Jaya, dirasakan sangat tinggi, yakni Rp 15 ribu hingga Rp 18 ribu per liter.
Keluhan tersebut disampaikan oleh Anggota Dewan kabupaten Gayo Lues, Haji Ibnu Hasim, Kamis, 17 Juli 2025.
“Keluhan masalah BBM ini disampaikan oleh Aman Cengkonek dari desa Tongra, dan Aman Pang Kule dari desa Perlak, dimana di kedua desa ini, warga sangat kesulitan mendapatkan BBM subsidi, jikapun ada harganya sangat mahal,” kata Ibnu Hasim, yang dikutip Portalsatu.com
Mantan Bupati dua periode ini menjelaskan bahwa persoalan utama yang dihadapi masyarakat adalah jauhnya jarak tempuh ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Lokasi SPBU dari kedua desa tersebut mencapai puluhan kilometer, sehingga agen pengecer terpaksa menjual BBM dengan harga yang lebih tinggi setelah membeli dari SPBU.
“Keadaan ini sangat menyulitkan warga yang memiliki kendaraan untuk berusaha, dan ini bisa menambah beban rakyat di tengah ekonomi yang sedang sulit,” ujarnya.
Untuk itu, Ibnu Hasim meminta kepada pemerintah daerah dan instansi terkait agar segera mencari solusi konkret. Menurutnya, ketersediaan dan distribusi BBM subsidi harus dipastikan menjangkau seluruh wilayah, termasuk desa-desa terpencil di Gayo Lues.[*]
*portalsatu/kbc/antara