INFOMIGAS.ID | Aceh Utara – Petani kakao atau coklat di kabupaten Aceh Utara kini memiliki harapan baru untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang digagas oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) NSO. Program yang bertajuk “Pendampingan Kelompok Tani Perempuan Kepala Keluarga” ini resmi diluncurkan pada Kamis (24/7/2025), di Kantor Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara PHE NSO, Lembaga Pembelaan Lingkungan Hidup & Hak Asasi Manusia-Aceh (LPLHa), serta Pemerintah Daerah Aceh Utara. Penyerahan secara simbolis bibit tanaman kakao dilakukan oleh Senior Engineer Field Support PHE NSO, Hasanuddin, kepada kelompok tani.
Dalam sambutannya, Hasanuddin menyampaikan bahwa Aceh memiliki potensi besar sebagai penghasil kakao, tetapi masih memiliki kendala dalam praktik budidaya. “Dari program ini diharapkan menjadi titik awal kemajuan bagi para kelompok tani kakao Gampong Blang Pante, baik dari segi kesiapan, ekonomi, dan kemandirian untuk terus berkembang,” kata Hasanuddin.
Sampai saat ini, kebanyakan kebun kakao di Aceh Utara masih belum menerapkan praktik budidaya modern, karena minimnya pengetahuan tentang bibit unggul, teknik budidaya yang baik, serta pengolahan pasca panen membuat kualitas kakao yang dihasilkan kurang optimal. Padahal, kakao memiliki potensi sebagai komoditas bernilai jual tinggi.
Melihat urgensi tersebut, program PHE NSO menyasar kelompok tani perempuan kepala keluarga—sebanyak 17 orang perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga karena menjanda. Pendampingan akan berlangsung selama tiga tahun, mencakup penguatan kelembagaan, pelatihan budidaya, hingga pengembangan produk turunan kakao. Sebagai langkah awal, kelompok tani menerima 400 bibit kakao.
Asisten bidang Ekonomi & Pembangunan Setdakab Aceh Utara, Samsul Rizal, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. “Kami mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh PHE NSO. Harapannya, pendampingan ini dapat menjadi peluang bagi kelompok tani Perempuan Kepala Keluarga untuk meningkatkan kemampuan dalam budidaya dan pengolahan kakao, hingga mampu menghasilkan produk turunan unggulan yang memiliki nilai jual,” ungkapnya.
Antusiasme juga datang dari anggota kelompok tani. Nurbaiti, salah satu penerima manfaat program, menyatakan rasa syukur atas perhatian yang diberikan kepada mereka. “Kami sangat senang dengan adanya kegiatan pendampingan kelompok tani perempuan kepala keluarga di Gampong Blang Pante. Untuk pertama kalinya kami merasakan adanya kepedulian nyata terhadap petani kakao di Gampong Blang Pante,” ujarnya.
Peluncuran program ini turut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Sekretaris Bappeda Aceh Utara Inong Sofiarini, Direktur LSM LPLHa Nabhani Yustisi, Camat Paya Bakong Mohammad Noval Andrian, Keuchik Blang Pante Marzuki, serta perwakilan manajemen PHE NSO, seperti Senior Officer Community Involvement and Development (CID) Zona 1 Winda Damelia dan tim.
Melalui inisiatif ini, PHE NSO menegaskan komitmennya dalam melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Tak hanya fokus pada pengembangan ekonomi masyarakat, PHE NSO juga berupaya mewujudkan kemandirian dan peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar wilayah operasionalnya. Kolaborasi lintas pihak dinilai sebagai kunci sukses keberlangsungan program ini ke depan.[*]
*humas