INFOMIGAS.ID | Lhokseumawe— Pemerintah Lhokseumawe terus memantau kondisi genangan air di desa Seuneubok Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh. “Genangan air semakin tinggi. Genangan air mengancam perkebunan, rumah dan sarana pendidikan,” kata Camat Blang Mangat Sapriasi, Selasa, 21 Januari 2025.
Sapriadi bilang, pihak kecamatan sudah mengirim surat kepada pihak PT Pema Global Energi (PGE) sebanyak tiga kali. PGE merupakan perusahaan energi yang bertanggung jawab mengelola jalan jalur pipa gas tersebut.
“Kami sudah kirim surat pada tanggal 4 desember 2024 dan selanjutnya, karena tidak ada respon dari PGE, kami kirimkan lagi surat susulan ke-2 pada 31 desember 2024, dan masih belum ada respon,” kata Sapriadi.
Untuk memastikan kondisi terakhir, pihak kecamatan melakukan pemantauan kembali pada selasa tgl 14 januari 2025. ” Pada pantau terakhir, kami melihat kerusakan semakin meluas sehingga kami segera mengirimkan surat kepada PGE untuk yang ketiga kalinya,” sebut Sapriadi.
Menurutnya, surat tersebut juga ditembuskan kepada PJ Walikota, ketua DPRK, kepala BNPD, kepala Dinas Pendidikan dan pihak muspika serta kepala desa.
BACA JUGA Petaka Di Jalur Gas Sumatra Jawa, PGE : Akan Kami Pelajari
“Kami sangat berharap pihak PGE segera melakukan tindakan penyelesaian terkait masalah tersebut.
Menurut kami, pihak PGE selaku pengelola jln line pipa, (sebutan untuk jalan jalur pipa gas Sumatra Jawa) yang bertanggung jawab karena genangan air akibat saluran jalan line pipa yang tersumbat,” katanya .
Katanya lagi, “sudah jauh jauh hari kami infokan kepada mereka tapi tidak ada respon,” terang Sapriadi.
Genangan air yang menyerupai waduk muncul dalam beberapa bulan terakhir ini sekitar jalan jalur gas. Sebelumnya, PGE mengaku bahwa jalan jalur gas tersebut merupakan salah satu aset PGE.(*)
Penulis : Nasier Husen