INFOMIGAS.ID | Blora — Semburan gas dan minyak kembali terjadi di sumur minyak ilegal di Lapangan Kedinding, Desa Ngraho Kecamatan Kedungtuban, Blora, Jawa Tengah, pada Kamis (5/6/2025) pagi. Walau tidak sebesar yang terjadi pada Februari lalu, tetapi semburan kali ini lebih banyak mengandung material minyak mentah.
Kali ini, terdapat dua titik semburan pada lokasi yang sama. Satu titik mengeluarkan material lumpur yang bercampur air dengan disertai aroma gas yang menyengat, sementara satu titik lagi, menyemburkan minyak mentah.
Menurut kesaksian warga Desa Ngraho, mereka baru mengetahui adanya semburan itu sekitar pukul 09.00 WIB. Awalnya diketahui berupa letupan-letupan kecil di sekitar sumur, lalu kemudian letupan makin membesar.
Atas kejadian tersebut, warga pun berinisiatif untuk mengumpulkan minyak dari semburan sumur minyak itu.
Seorang warga setempat bernama Wito, mengatakan lumpur bercampur minyak memang lebih kecil dibandingkan dengan semburan lumpur yang terjadi beberapa bulan yang lalu.
Tetapi, Wito bilang, untuk semburan minyak yang terjadi saat ini jauh lebih besar dibandingkan dengan waktu sebelumnya. Dan minyak mentah yang disemburkan juga jauh lebih banyak dan waktu lebih lama. “Semburannya lebih besar ini,” katanya.
Semburan minyak ini berada di Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) KSO Kvell Blora Energi. Tidak ada Kepenanganan serius dari Kvell Blora Energi. Tim KSO hanya melakukan lokalisir cairan minyak dengan cara dan alat sederhana. Namun, cairan masih tetap mengalir sampai anak sungai, tulis RadarBojonegoro dotcom.
Perwakilan Tim Kvell Blora Energi, Reno dan sejumlah pekerja lainnya terlihat berupaya melakukan penanganan dengan peralatan sederhana pada kamis (5 /6).
Menurut mereka, semburan terjadi akibat bencana alam dan kegiatan ilegal driling.
“Ini faktor bencana alam dan illegal drilling. Sementara saya fokus di penanganan ini dulu saja,” katanya.[*]