InfoMigas.id – Aceh Utara| Puskesmas banyak menerima apresiasi dari masyarakat setelah susu Tera 100 dan telur dibagikan kepada masyarakat yang memiliki anak di bawah usia lima tahun (balita) yang memiliki gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang atau biasa disebut stunting.
“Banyak warga yang merasa sangat terbantu ketika diberikan susu tersebut. Ada anak stunting yang semula kurus sekali, berat badannya lambat laun naik,” cerita Penanggung Jawab Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Aceh Utara, Susi Marlina.
Susu Tera 100 atau susu F100 adalah makanan formula khusus untuk anak gizi buruk atau stunting yang dirancang untuk menyediakan nutrisi seimbang. Idealnya digunakan dalam tahap transisi untuk mempersiapkan anak menerima energi dan cairan yang lebih besar.
Bantuan berupa susu Tera 100 dan telur menjadi salah satu program yang diberikan Mubadala Energy, perusahaan energi asal Uni Emirat Arab yang sedang melakukan eksplorasi gas alam di Aceh. Menurut Susi, stunting menjadi perhatian utama Mubadala Energy ketika melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) kepada masyarakat di sekitar wilayah eksplorasi.
Sejak 2022, Mubadala Energy telah memberikan bantuan kepada masyarakat Aceh Utara yang terfokus di empat puskesmas yakni Muara Satu Lhokseumawe, Paya Bakong dan Syamtalira Aron Aceh Utara, dan Pandrah Bireuen.
“Sebelum memberikan bantuan, mereka berdiskusi dulu kepada kami wilayah mana saja yang menjadi prioritas, apa saja keperluannya, bantuan seperti apa yang bisa diberikan dan siapa saja yang akan menjadi penerima manfaatnya,” kata Susi.
Dia ingat, ketika virus Covid-19 menyerang Indonesia, stunting juga menjadi prioritas utama untuk segera diselesaikan. Karena itu, pihaknya menyarankan Mubadala Energy untuk fokus dalam penanggulangan stunting.
Karena berkaitan dengan stunting, Dinas Kesehatan Aceh Utara meminta untuk fokus memperbaiki peralatan di posyandu yang kurang layak. Sehingga, waktu itu dipilihlah empat posyandu untuk mendapatkan bantuan dari Mubadala Energy.
“Kader Posyandu yang menerima bantuan senang sekali, akhirnya posyandu mereka bisa lengkap, mulai dari alat-alatnya yang dilengkapi, vitamin untuk anak-anak dan ibu hamil, sampai bubur kacang hijau juga diberikan oleh Mubadala Energy. Biasanya peralatan di posyandu tersebut sangat minim,” ujar Susi mengingat bantuan tersebut.
Setelah dua tahun memberikan bantuan berupa alat posyandu, baru kemudian Mubadala Energy menyalurkan bantuan yang memang sangat dibutuhkan masyarakat yakni pemberian makanan tambahan (PMT) seperti susu Tera 100 dan telur.
Ini bukan tanpa dasar. Menurutnya, saat itu banyak wilayah di Aceh yang mengalami gagal panen sehingga masyarakat pun jadi terkendala mendapatkan asupan makanan yang baik, terutama bagi anak-anak yang mengalami stunting dan ditambah lagi kondisi keluarga mereka yang benar-benar miskin. Karena itu, program PMT sangat diperlukan bagi masyarakat saat itu.
“Petugas kami akan menyalurkan bantuan seperti susu Tera 100, telur, dan vitamin-vitamin bagi anak-anak dan ibu hamil. Lalu para petugas gizi melakukan pemantauan setelah PMT diberikan,” jelas Susi.
Setelah PMT, Susi menceritakan, Mubadala Energy juga fokus menyalurkan bantuan kepada ibu hamil. Bukan hanya soal asupan makanan dan vitamin yang dikonsumsi, tapi juga pada kebersihan tempat tinggal mereka. Di Aceh Utara, menurutnya, masih banyak ditemukan tempat tinggal yang tidak memiliki mandi, cuci, kakus (MCK) yang memadai.
“Alhamdulillah, tahun ini dikabulkan 6 tempat tinggal yang dihuni ibu hamil untuk dibangun toilet di dalamnya. Meski belum banyak, tapi kami bersyukur sekali bisa diberikan bantuan seperti ini,” katanya.
Susi mengatakan, segala upaya yang dilakukan berbagai pihak–termasuk Mubadala Energy–untuk penanggulangan stunting akhirnya membuahkan hasil. Pada Agustus 2025, angka stunting di Aceh Utara sebanyak 1.174 anak, menurun dari Januari 2025 yang masih di angka 1.507 anak dari total 41.156 balita di Aceh Utara.
“CSR dari perusahaan-perusahaan seperti Mubadala Energy ini bagus sekali. Sehingga, perbaikan demi perbaikan untuk stunting mulai terasa, stunting memang sudah turun dan sangat bagus. Tapi kami mengakui ini tidak gampang. Mengubah perilaku masyarakat itu sulit sekali,” jelasnya.
Superintendent Social Partnership Mubadala Energy, Ruly Bernaputra, mengatakan penanggulangan stunting di Aceh, terutama Aceh Utara, diperlukan segera karena berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dikeluarkan pada 27 Desember 2021, Aceh menjadi provinsi ketiga tertinggi di Indonesia terkait angka anak-anak yang mengalami stunting.
Perusahaan pun mulai fokus untuk menanggulangi stunting di sekitar wilayah kerjanya tersebut, dan bantuan tersebut memberikan dampak positif bagi masyarakat Aceh.
“Kami sangat senang pada data SSGI per 2024, Aceh sudah tidak lagi menempati posisi 3 tertinggi angka stunting di Indonesia. Saat ini berada di peringkat 7 nasional. Masih tinggi, tapi kami terus berupaya untuk membantu dalam penanggulangannya di Aceh,” katanya.
Menurut Ruly, empat puskesmas secara intensif diberikan bantuan dari Mubadala Energy terkait stunting sejak 2022. Setiap tahunnya, minimal 25 anak dan/atau ibu hamil yang terindikasi stunting menerima intervensi selama empat bulan dengan target keluar dari kategori stunting melalui PMT dan pemantauan rutin.
Baru pada 2025 ini program pun diperluas dengan pendekatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan membangun enam unit toilet di wilayah Syamtalira Aron yang diperuntukkan bagi ibu hamil berisiko stunting.
“Ini jadi upaya kami untuk membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan,” ujar Ruly.
Susi mengakui penanggulangan stunting menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah–terutama di Aceh Utara–agar bisa tertangani dengan baik. Pasalnya, mengubah perilaku bukanlah hal mudah bagi para petugas ketika menyampaikan ke masyarakat terkait pentingnya makanan sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.
Karena itu, bantuan dari Mubadala Energy yang fokus untuk menangani stunting sangat membantu pemerintah. Karena itu, dia berharap bantuan yang tepat sasaran dan efektif seperti ini terus terjadi, sehingga benar-benar terasa bagi masyarakat Aceh.
“Yang diberikan Mubadala Energy seperti susu Tera 100, vitamin, dan telur itu sangat berguna bagi para penerima bantuan. Ditambah lagi pembangunan toilet di rumah-rumah ibu hamil risiko stunting. Harapan ke depan, Mubadala Energy jangan pernah bosan untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat, terutama masyarakat di Aceh Utara,” tutupnya.[*]
*Adv