InfoMigas.id – Dumai, Riau | Kilang Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina Dumai, Propvinsi Riau, mengalami kebakaran pada Rabu malam (1/10/2025) sekitar pukul 21.00 WIB. Api berhasil dipadamkan dan situasi dinyatakan aman dua setengah jam kemudian. pa pukul 23.20 WIB.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Dumai, Agustiawan, mengatakan kebakaran berhasil dikendalikan berkat respons cepat dan koordinasi yang solid antar tim tanggap darurat. “Sebagai bagian dari langkah mitigasi, Kilang Pertamina Dumai juga melakukan pengamanan area kejadian untuk memastikan tidak ada potensi bahaya lanjutan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (2/10/2025).
Sebanyak 10 unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi, termasuk delapan dari internal kilang, satu dari Damkar Kota Dumai, dan satu dari Pertamina Patra Niaga Region Sumbagut.
Agustiawan menegaskan bahwa operasional utama kilang tetap berjalan dengan aman dan aktivitas masyarakat sekitar tidak terdampak. Pemantauan lingkungan secara berkelanjutan juga dilakukan untuk memastikan keselamatan warga.
Saat ini, investigasi penyebab insiden tengah dilakukan oleh pihak terkait. “Keselamatan pekerja, masyarakat, dan fasilitas merupakan prioritas utama kami. Terima kasih atas doa dan dukungannya,” tutup Agustiawan.
Insiden Terulang dalam Dua Tahun
Kilang Dumai yang dioperasikan oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) tercatat pernah mengalami insiden serupa pada April 2023. Saat itu, terjadi ledakan akibat kebocoran gas hidrogen di salah satu pipa kompresor gas.
Ledakan tersebut menimbulkan dentuman keras yang terdengar hingga radius 1 kilometer dari lokasi kejadian. Api berhasil dipadamkan dalam waktu kurang dari 10 menit dan kondisi dinyatakan aman.
Peran Strategis Kilang Dumai
Refinery Unit II atau Kilang Dumai memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah hingga 170.000 barel per hari. Kilang ini menghasilkan berbagai produk seperti solar, avtur, Pertalite, LPG, hingga green coke.
Kilang Dumai terdiri dari dua unit, yaitu di Kota Dumai dan Sungai Pakning, Riau. Beroperasi sejak 1981, kilang ini memasok sekitar 16% kebutuhan energi nasional, terutama untuk wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dan sebagian Kalimantan.
Selain memiliki nilai strategis, kilang ini juga dikenal dengan sebutan “Kilang Minyak Putri Tujuh” karena terkait dengan legenda lokal asal-usul Kota Dumai.[*]