INFOMIGAS.ID | Bali — Kapal tanker FSO Cinta Natomas yang telah bersandar di jalur Jetty Curah Cair, Pelabuhan Celukan Bawang, Buleleng, Bali, sejak tahun 2018, akan segera dievakuasi endapan minyaknya. Meski kapal tersebut dalam kondisi miring, pihak berwenang menegaskan tidak pernah terjadi kebocoran sejak kapal itu berada di pelabuhan.
Evakuasi endapan minyak dijadwalkan akan dimulai pada minggu pertama Agustus 2025 oleh PT Tenang Jaya Sejahtera sebagai pelaksana teknis, di bawah pengawasan PT Pelindo, KSOP Kelas IV Celukan Bawang, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng.
General Manager Pelindo Cabang Celukan Bawang, Mochammad Imron, menjamin proses evakuasi akan berjalan aman dan tidak menimbulkan pencemaran. Seluruh tahapan dilakukan sesuai standar keselamatan kerja dan lingkungan.
“Kami memastikan seluruh kegiatan berjalan sesuai prosedur dan diawasi secara ketat. Hingga saat ini tidak ditemukan adanya kebocoran atau pencemaran. Ini adalah bentuk nyata komitmen kami terhadap pelestarian lingkungan di sekitar pelabuhan,” ujarnnya.
Sebelumnya, upaya pengecekan dan pemantauan juga telah dilakukan secara menyeluruh. Pada 17 hingga 22 November 2024, Pertamina bersama KSOP dan Pelindo telah melaksanakan survei bawah laut. Hasilnya menyatakan bahwa kapal tidak mengalami kebocoran dan masih dalam kondisi aman.
Hal tersebut diperkuat dengan uji kualitas air laut oleh DLH Buleleng pada 2 Desember 2024, yang menunjukkan bahwa wilayah perairan di sekitar Pelabuhan Celukan Bawang tetap dalam batas normal dan bebas dari pencemaran.
Senada dengan itu, Kepala KSOP Kelas IV Celukan Bawang, Taufikur Rahman, menegaskan bahwa stabilisasi muatan kapal merupakan bagian penting untuk menjamin keselamatan sebelum evakuasi dilakukan.
“Kami tidak hanya fokus pada aspek keselamatan pelayaran, tetapi juga sangat ketat dalam memastikan perlindungan lingkungan laut. Semua pihak telah diingatkan untuk mematuhi ketentuan teknis secara menyeluruh,” tulis Detik, (1/8/2025).
Evakuasi ini menjadi langkah penting dalam menjaga keselamatan pelayaran dan kelestarian lingkungan di sekitar Pelabuhan Celukan Bawang, mengingat kapal FSO Cinta Natomas telah lama tidak beroperasi namun tetap membawa potensi risiko lingkungan.[*]
*detik/kbc