INFOMIGAS.ID | Jakarta — Pemerintahan RI tengah mempersiapkan pembangunan pabrik biodiesel di Merauke, Papua Selatan. Pabrik ini ditargetkan akan mulai beroperasi pada 2027 mendatang. Hal itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.
“Jadi, untuk biodiesel, akhirnya kita akan ada percepatan pembangunan, itu khususnya di Merauke, Papua Selatan. Jadi, kita harapkan tahun 2027 sudah akan berproduksi biodiesel yang ada di Merauke, Papua Selatan,” ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jumat (8/8/2025).
kata Yuliot, saat ini pemerintah sedang melakukan konsolidasi untuk mendukung percepatan proyek pembangunan pabrik, Yuliot tidak memerinci jumlah nilai investasi yang akan digelontorkan.
Selain itu, pemerintah juga sedang mengevaluasi rencana penerapan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dengan campuran bahan bakar nabati biodiesel berbahan baku minyak sawit sebesar 50 persen (B500, sementara penerapan B40 sudah mulai berjalan pada tahun ini.
“Untuk B50 kita evaluasi, untuk implementasi B40 tahun ini, dan juga kita harapkan untuk implementasi tahun depan B50 segera bisa dilaksanakan,” ujar Yuliot yang dikutip CNBC Indonesia.
Diketahui, pada tahun 2025, pemerintah menetapkan alokasi B40 sebanyak 15,6 juta kiloliter (kl) biodiesel dengan rincian, 7,55 juta kl diperuntukkan bagi Public Service Obligation atau PSO. Sementara 8,07 juta kl dialokasikan untuk non-PSO.[*]