INFOMIGAS.ID |Jakarta — Stok minyak solar untuk kebutuhan warga RI hanya cukup untuk 19 hari ke depan, sementara stok partilate sekitar 21 hari ke depan.
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman menyebutkan bahwa cadangan minyak Indonesia cukup untuk jangka waktu 19-29 hari mendatang.
“Alhamdulillah per 16 Juni 2025, stok Pertalite aman, sekitar 21 hari, Pertamax sekitar 29 hari, dan Solar sekitar 19 hari,” ungkap Saleh yang dikutip CNBC Indonesia, Selasa 24/6/2025.
Meskipun stok BBM dinilai dalam status aman, namun masyarakat Indonesia dinilai perlu berhemat dalam mengonsumsi BBM, karena potensi terjadinya gangguan pasokan minyak dan BBM akibat perang di Timur Tengah.
Bukan cuma gangguan pasokan , Indonesia juga berpotensi akan terjadinya kenaikan pada harga BBM dan LPG di pasar domestik.
Konflik antara Iran dan Israel menyebabkan Iran mengancam akan menutup akses pelayaran di Selat Hormuz, sebuah selat yang dipakai sebagai jalur pasokan lebih dari 20% minyak mentah dan BBM kebutuhan dunia.
Akibatnya gejolak geopolitik di Timur Tengah, harga minyak dunia diperkirakan akan naik hingga US$ 100 per barel. Kenaikkan harga minyak dunia dipercaya akan berdampak pada Indonesia karena Indonesia termasuk sebagai negara importir minyak dan gas.
Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia menulis, impor minyak dan gas bumi (migas) sebesar US$ 36,27 miliar pada 2024.
Impor migas selama tahun 2024 itu terdiri dari impor minyak mentah dan BBM, yaitu minyak mentah sebesar US$ 10,35 miliar dan impor produk minyak seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar-besar US$ 25,92 miliar.[*]