InfoMigas.id, Jakarta– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan tentang kepastian Penggunaan bahan bakar nabati atau BBN sebagai bahan campuran bakar minyak (BBM) jenis B40, mulai 1 Januari 2025. B40 merupakan biodiesel dengan kandungan 40% minyak nabati.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi menyebutkan, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak untuk memastikan kesiapan realisasi Penggunaan B40.Pihak yang perlu ditemui adalah para produsen minyak kepala sawit nasional.

“1 Januari (2025) itu rencana mandatori. Tapi besok mulai besok saya mau ngadain pertemuan dengan produsen. Kan mesti secara timeline kan kita sudah buat tuh nanti produsen-produsennya harus ada kepastian menyatakan ke saya kepastian produksi berapa-berapanya itu suratnya baru berdatangan,” kutip portal cnbcindonesia, Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (4/11/2024).
Eniya mencatat , ada produsen biodiesel yang menyanggupi, namun ada juga produsen biodiesel yang belum menyanggupi untuk memproduksi B40.
Seiring dengan hal itu, sebelumnya Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia sudah memastikan bahwa pada Januari 2025 pelaksanaan program B40 akan dijalankan.
Kebijakan ini diambil karena hal ini bagian dari usaha untuk menuju pada penggunaan energi yang lebih bersih.
“Sekarang B40 kan mulai 1 Januari sudah mulai jalan. Selebihnya sambil berjalan. Tahun depan B40 yang sudah bisa running,” ujar Bahlil di Jakarta, Senin (4/11/2024).
Pada bagian lain, Bahlil menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto juga menetapkan usaha untuk meningkatkan campuran biodiesel dalam bahan bakar minyak (BBM) hingga B100. “Salah satu rancangan yang dilakukan adalah mempersiapkan seluruh konsep untuk sampai B100, tentu itu bertahap nanti kita laporkan,” kata dia.
Seperti diberitakan, Presiden Prabowo Subianto menyatakan keinginannya untuk menjadikan Indonesia mandiri energi dengan swasembada energi. Program campuran minyak sawit dalam bahan bakar minyak adalah salah satu visi yang digencarkannya.
Pada pidato usai dilantik sebagai Presiden ke-8 di Gedung MPR/DPR, Minggu (20/10/2024), Prabowo turut menyinggung tentang kebutuhan energi dan swasembada energi di dalam negeri dimasa depan.
Prabowo menyebutkan tentang kondisi dan ketegangan geopolitik saat ini, sehingga memungkinkan ada perang di berbagai tempat.
Indonesia dinilai harus pada kemungkinan hal yang terburuk yang akan terjadi sehingga negara harus mampu mengamankan kepentingannya sendiri.
“Kalau terjadi hal yang tidak kita inginkan, sulit akan dapat sumber energi dari negara lain. Karena itu kita harus swasembada energi, dan kita mampu untuk swasembada energi,” kata presiden Prabowo pada Pidato Perdana setelah diambil sumpah jabatan sebagai Presiden RI di Gedung DPR/MPR RI, Minggu (20/10/2024).
Kata Prabowo, Indonesia diberi karunia oleh Tuhan mengenai sumber daya alam. Misalnya, tanaman-tanaman yang bisa dijadikan sumber energi, seperti tanaman kelapa sawit yang bisa menghasilkan solar dan bensin.
Tak hanya itu, tanaman seperti singkong, tebu, sagu, jagung yang bisa diolah untuk menjadi sumber energi. “Pemerintah yang 7saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi,” ungkap Prabowo. [*]
*cnbcindonesia-cnnindonesia-katadata