INFOMIGAS.ID | Jakarta — PT Pupuk Indonesia (Persero) berencana membangun tiga pabrik baru di dua wilayah. Pabrik metanol dan green ammonia akan di bangun di wilayah Aceh, sedangkan pabrik blue amonia akan di bangun di Kawasan Maluku.
Untuk kebutuhan bahan baku pabrik metanol dan green ammonia, Pupuk Indonesia dan Mubadala Energy sudah membuat kesepakatan kerja sama melalui Memorandum of Understanding (MoU), yaitu penjajakan pemanfaatan gas dari Wilayah Kerja (WK) South Andaman. Disebutkan, fasilitas produksi produksi dua pabrik itu akan di bangun dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhoksemawe yang lokasinya berdekatan dengan blok migas South Andaman
Sementara pabrik blue ammonia direnakan akan dibangun di pulau Yamdena, Maluku. Pabrik ini akan mengandalkan pasokan gas dari Lapangan Abadi Wilayah Kerja (WK) Masela.

Untuk produksi blue ammonia Maluku, Pupuk Indonesia juga telah menandatani perjanjian Head of Agreement (HoA) dengan JV INPEX Masela Ltd — PT Pertamina Hulu Energi Masela dan Petronas Masela Sdn. Bhd.
Penandatanganan dua dokumen kesepakatan awal dilakukan acara Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2025, bulan Mei yang lalu, tulis bisnis dotcom.
Diperkirakan, kebutuhan gas untuk pabrik metanol dan green ammonia di Aceh adalah sebesar 115 Juta Kaki Kubik Standar per Hari (MMSCFD), sementara untuk pabrik blue ammonia dibutuhkan pasokan gas sebesar 85 MMSCFD.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menilai, pabrik metanol dan green ammonia sangat penting dalam memperkuat hilirisasi dan transisi energi rendah karbon, Sebab, metanol dan blue ammonia merupakan komoditas energi bersih yang semakin dibutuhkan dalam ekosistem energi masa depan.[*]