InfoMigas.id | Jakarta — Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menggelar Project Monitoring Meeting (PMM) Triwulan IV Tahun 2025 pada 12–14 November 2025. Agenda tersebut bertujuan mengevaluasi progres tiga proyek strategis migas yang tengah berjalan di wilayah Aceh.
Pembahasan dalam pertemuan difokuskan pada pembangunan Gas Processing Facility (GPF) dan Gas Booster Compressor (GBC) oleh PT Pema Global Energi (PGE), serta perkembangan proyek Blok A Phase II (ARAS 2) yang dikelola PT Medco E&P Malaka (MEPM).
Project Manager PGE, Fajra Alfasino, melaporkan capaian konstruksi GPF dan GBC yang terus menunjukkan kemajuan. BPMA memberikan apresiasi atas progres tersebut, namun tetap menekankan pentingnya peningkatan pengawasan lapangan untuk memastikan target onstream terpenuhi sesuai jadwal dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Sementara itu, Project Manager MEPM, Aulia Ringgala, menyampaikan perkembangan signifikan pada proyek ARAS 2. Dari proyek ini, produksi dari Lapangan Blok A diproyeksikan mengalami peningkatan seiring rampungnya tahapan pengeboran.
BPMA mengingatkan agar pelaksanaan proyek tetap sejalan dengan jadwal pengeboran sumur AS-15 serta memastikan penerapan standar health, safety, environment (HSE) dan manajemen risiko secara konsisten.
PMM Triwulan IV 2025 disebut menjadi momentum memperkuat sinergi antara BPMA dan KKKS dalam mempercepat penyelesaian tiga proyek prioritas tersebut. Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap stabilitas energi nasional dan pertumbuhan ekonomi Aceh.
Kepala Divisi Perawatan Fasilitas dan Pengendalian Proyek BPMA, Helmi, menegaskan komitmen pihaknya.
“Sinergi yang kuat antara BPMA dan KKKS merupakan kunci keberhasilan. Kami berkomitmen memastikan percepatan proyek strategis ini agar selesai tepat waktu dan mampu meningkatkan lifting migas serta mendorong perekonomian Aceh,” ujarnya [*]
*Ril