INFOMIGAS | Kairo -– Pemerintah Mesir sedang berupaya mengamankan pasokan bahan bakar alternatif guna mencegah terulangnya pemadaman listrik nasional. Hal ini dilakukan menyusul terhentinya aliran gas alam dari Israel akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Langkah ini muncul setelah Israel menghentikan produksi dua ladang gas, termasuk ladang Leviathan—yang merupakan sumber gas terbesar di Israel —karena alasan keamanan. Penutupan dilakukan menyusul serangan terhadap Iran dan meningkatnya risiko pembalasan dari Teheran.
Akibatnya, Mesir terpaksa memangkas distribusi gas ke sejumlah sektor industri dengan konsumsi tinggi, demi mempertahankan pasokan ke pembangkit listrik utama. Saat ini, Mesir mengandalkan pasokan gas drai Israel.
“Kami bekerja keras untuk menepati janji menghindari pemadaman listrik, tetapi tentu saja apa yang terjadi kemarin berdampak langsung terhadap sebagian besar pasokan gas yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik,” ujar Perdana Menteri Mostafa Madbouly dalam konferensi pers, Sabtu kemarin.
Ia juga meminta masyarakat agar mengurangi konsumsi listrik demi menghindari pemadaman. “Sangat penting untuk menghindari pemadaman listrik musim panas ini,” tegasnya.
Pemerintah Mesir juga menghentikan sementara pasokan minyak bakar dan solar ke beberapa sektor industri selama dua ini, yaitu sekitar 9.000 ton solar per hari ke pembangkit listrik. Hal ini dilakukan hingga pasokan gas alam cair (LNG) impor kembali tersedia.
Menurut informasi yang dihimpun, Mesir saat ini mengalami defisit gas sekitar 3,5 miliar meter kubik per hari. Pasokan dari Israel sebelumnya menyumbang sekitar 800 juta hingga 1 miliar meter kubik per hari. Kekurangan lainnya dipenuhi melalui impor LNG, termasuk dari kesepakatan jangka menengah yang baru-baru ini ditandatangani dengan sejumlah perusahaan internasional.
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Mesir juga tengah menambah unit-unit terapung untuk menyimpan dan mengimpor bahan bakar. Pemerintah bahkan menjajaki kemungkinan kontrak gas jangka panjang dengan Qatar. [*]
*BloombergTechnoz.com